Analisis Dosis Serap Organ Kritis Lensa Mata Pada Terapi Karsinoma Nasofaring Dengan Pesawat LINAC 6 MV

Authors

  • Dewiana Dewiana Program Studi Fisika, Universitas Nasional, Jakarta
  • Agung Nugroho Oktavianto Program Studi Fisika, Universitas Nasional, Jakarta
  • Ari Mutanto Program Studi Fisika, Universitas Nasional, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.47313/jig.v18i1.569

Keywords:

Organ Kritis Lensa Mata, Karsinoma Nasofaring Dengan Pesawat Linac 6 MV.

Abstract

Karsinoma Nasofaring merupakan kanker ganas yang berasal dari tubuh yang
secara anatomi berbatas tegas, yaitu pada daerah nasofaring. Organ kritis/organ sehat yang
terdekat dan masuk di dalam lapangan penyinaran adalah mata, dimana lensa mata
mempunyai dosis toleransi 500 cGy pada 5/5 (peluang komplikasi yang tidak lebih dari 5 %
dalam waktu 5 tahun).[2] Salah satu penanganan karsinoma nasofaring adalah dengan
pesawat linear accelerator 6 MV yang dilengkapi dengan Multi Leaf Colimator. Metode
yang digunakan adalah dengan metode 3 lapangan penyinaran (2 latero lateral dan 1 antero
posterior). Adapun penelitian ini menggunakan TLD sebanyak 14 butir yang ditempatkan
pada permukaan lensa mata kanan dan lensa mata kiri masing-masing 7 butir di lensa mata
kanan dan 7 butir dilensa mata kiri, dengan 3 kali penyinaran per fraksi 200 cGy . Dengan
melakukan uji statistik T-Test diketahui bahwa keenam posisi TLD dilensa mata kanan dan
lensa mata kiri adalah secara signifikan tidak berbeda. Dengan analisis statistik frekuensi TTest
menghasilkan dosis serap yang diterima lensa mata kanan maupun lensa mata kiri
adalah sebesar (3.64279 ± 1.40286) cGy per fraksi penyinaran 200 cGy.

References

Argadikoesoema,S, 1998, Faktor Prediksi Respon Radiasi Pada Karsinoma Nasofaring, Disertai, UI Jakarta

Herawati, Sri dr & Rukmini,Sri dr, 2002, Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

J.Hall,Eric, 2000, Radibiology for the Radiologist. fifth editio, Philadelphia, WB

Saunders.

Suyatno. 2010, Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi, Sagung Seto, Jakarta.

Pearce,E, 2011, Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis, PT. Gramedia, Jakarta.

Akhadi, Mukhlis Drs, 2000, Dasar-dasar Proteksi Radiasi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, 2001, Standar Prosedur Penanganan Karsinoma, Nasofaring, Jakarta.

Cember, Herman, 2011, Pengantar Fisika Kesehatan. Edisi Kedua.Pergamon Press Inc, New York, USA.

Khan, FM, 1994, The Physics of Radiation Therapy, second edition, University

Hospitals, Baltimore, USA.

Prawihartomo, S & Sutarmi, S, 1990, Anatomi dan Faal Tubuh, Edisi ke Tiga, Erlangga, Jakarta

Vogel, 1973 dalam Susworo, 1990, Kombinasi Radiasi Eksterna dan Intrakaviter (Alternatif Pengobatan Karsinoma Nasofaring yang Responsive terhadap Radiasi), Disertai, UI Jakarta

http://canasofaring.blogspot.com/2013/01/ca-nasofaring.html, 23 Januari 2013, di akses 25 mei 2014.

Downloads

Published

2015-06-27