Etika Pelestarian Alam

Authors

  • Hadi Sukadi Alikodra Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Institute Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Bogor, Jalan Raya Dramaga, Babakan, Dramaga, Bogor, Jawa Barat 16680

DOI:

https://doi.org/10.47313/jkik.v1i01.333

Abstract

Human survival needs the support of a sustainable nature – both directly and indirectly. However, the earth is facing an increasing destruction, mainly caused by the population growth and human behavior, as well as not environmentallyfriendly policies. The condition of nature and the environment continue to deteriorate along with growing human selfishness. They only think of short-term economic gain and underestimate the broader impacts of their actions. Human behavior is also far from the ethics and morals on the respect for nature and the environment.  Without a significant change or transformation of ethics and morals, damages in the ecological systems will go worse and result in a biological and social crisis. Religious leaders have brought forward the  ecosophy and ecosufism approach, which incorporates a set of conservation morals and ethics that include both ecological and spiritual dimensions. This philosophy is expected to become the basis for nature conservation and environmental movements to develop further for ecological sustainability.


Keywords: biodiversity, deep ecology, ethics, morals, nature conservation

Keberlanjutan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan dukungan alam lestari. Namun, bumi ini menghadapi kerusakan yang semakin serius, terutama disebabkan oleh pertumbuhan, sikap dan perilaku manusia, serta kebijakannya kurang bersahabat dengan alam dan lingkungannya. Kondisi alam dan lingkungan yang semakin memburuk berkaitan dengan karakter manusia yang semakin egois. Mereka hanya memikirkan keuntungan ekonomi jangka pendek,kurang memperhitungkan dampaknya secara luas. Perilaku manusia pun semakin jauh dari etika dan moral yang menghargai alam dan lingkungan. Oleh karenanya jika tidak ada perubahan dan transformasi etika dan moral secara signifikan maka akan semakin memperparah kerusakan sistem ekologi bumi yang terus berkembang menjadi krisis biologi dan krisis sosial. Para pemuka agama pun mengajak umatnya untuk melakukan pendekatan ecosophyataupun ecosufi,suatu etika dan moral pelestarian alam yang mencakup dimensi ekologi dan dimensi spiritual. Diharapkan filosofi ini menjadi dasar bagi tumbuh dan berkembangnya gerakan pelestarian alam dan lingkungan bagi keberlanjutan ekologi bumi.


Kata kunci: biodiversity, deep ecology, etika, moral, pelestarian alam

References

Al Gore. (1993). Earth In the Balance: Ecology & the human spirit. New York, NY:

The Penguin Books USA Inc. Alikodra, H.S. (2012). Konservasi sumberdaya alam &lingkungan: Pendekatan

ecosophy bagi penyelamatan bumi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Borrong, R.P. (1999). Etika bumi baru. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Devall, B. (1985). Deep ecology. Utah: Gibbs Smith Publisher. Drengson, A. (1999). Eco-philosophy, ecosophy, & the deep ecology movement: An

overview. Ecocentrism Homepage. Goulet, D. (1993). Biological diversity &ethical development. In Hamilton, L.S.

(Ed.), Ethic, religion, &biological diversity (pp. 17-39). Knapwell, Cambridge: White Horse Press.

Meadows, D. H., D. L. Meadows, J. Randers, & W. W. Behrens. (1972). The limits to growth. New York, NY: Universe Books Publishers.

Miri, S.M. (2007). Prinsip-prinsip Islam dan filsafat Mulla Shadra sebagai basis etis dan kosmologis lingkungan hidup.DalamMangunjaya, F.M., H. Heriyanto,& R. Gholami (Eds.),Menanam sebelum kiamat: Islam, ekologi, & gerakan lingkungan hidup (pp. 24-39). Jakarta: Conservation International Indonesia. Penerbit Yayasan Obor Indonesia.

Nasr, S.H. (2007). Masalah lingkungan di dunia Islam kontemporer. Dalam Mangunjaya, F.M., H. Heriyanto,& R, Gholami (Eds.), Menanam sebelum kiamat: Islam, ekologi, & gerakan lingkungan hidup (pp. 43-66). Jakarta: Conservation International Indonesia. Penerbit Yayasan Obor Indonesia.

[OECD] The Organisation for Economic Co-operation and Development. (2001). Sustainable development: Critical issues. Paris: OECD.

Suwito, M.S. (2011). Eko-Sufisme. Yogyakarta: Kerjasama UIN Syarif Hudayatullah, Jakarta dengan Buku Litera.

Downloads

Published

2017-12-27