https://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/issue/feed Ilmu dan Budaya 2024-04-30T13:49:58+07:00 Dr. Drs. Harun Umar, M.Si harun.umar@civitas.unas.ac.id Open Journal Systems <p>Ilmu dan Budaya adalah Jurnal Nasional yang diterbitkan oleh Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS) Jakarta. Ilmu dan Budaya pertama kali terbit tahun 1978 dengan Nomor : 503/SK/Ditjen PPG/1978. Kajian Jurnal ini meliputi bidang Ilmu dan Budaya seperti Ilmu Sosial, Ekonomi, Hukum, Politk, Sastra, Komunikasi, Strategi Kemanusiaan, Administrasi Publik, Budaya dan Peradaban, dan Ilmu-Ilmu Sosial lainya (Multidisiplin Ilmu). Jurnal ini terbit setiap tahun 2 kali yaitu, Bulan April dan Oktober dengan Nomor <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180436409" target="_blank">PISSN : 0126-2602</a>, <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210708590879613" target="_blank">EISSN : 2798-6160</a>.</p> https://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/view/3638 COVER 2024-04-30T11:52:28+07:00 Harun Umar, M.Si harun.umar@civitas.unas.ac.id 2024-04-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/view/3005 Ekspresi Kritik Kumpulan Cerpen Kompas Berjudul Kado Istimewa Terhadap Penguasa Di Era Orde Baru 2024-02-16T09:25:01+07:00 Nita Puspita Sari sari.nitapuspita08@gmail.com Lily Tjahjandari tjahyandari@gmail.com Mochamad Aviandy aviandy@ui.ac.id <p><em>The New Order regime in Indonesia, which lasted from 1966-1998, had a significant impact on the history of the Indonesian nation. The authoritarian system of government, anti-criticism, restrictions on freedom of speech, and repression of the press were the characteristics of the New Order. Criticism was strictly prohibited, especially criticism of the rulers, especially the president. However, this phenomenon did not deter the writers from being creative in conveying criticism through literary works. This research aims to reveal the journey of Indonesian literature in voicing criticism during the New Order period, especially as reflected in the short story collection </em>Kado Istimewa<em>, a selection of Kompas short stories in 1992. The analysis is conducted on two short stories entitled "</em>Kado Istimewa<em>" by Jujur Prananto and "</em>Mata yang Enak Dipandang<em>" by Ahmad Tohari. The method in this research is descriptive analysis method with literature study and using Alan Swingewood's theory of literary sociology. In the theory of literary sociology, Swingewood divides three perspectives, namely literary works as (1) social documents, (2) literature as a social reflection of the author, and (3) how society accepts a literary text in a certain period. The analysis in this study will use Swingewood's first two perspectives. The result of the research is that the short story collection </em>Kado Istimewa<em> contains criticism of the New Order even though at that time criticism of the government was strictly prohibited. The criticism is in the form of criticism of authoritarianism, poverty, and social inequality conveyed metaphorically and covertly. The presence of such criticism is one of the efforts to fight for democracy in Indonesia through literature.<br /><br /></em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Rezim Orde Baru di Indonesia yang berlangsung dari tahun 1966-1998, membawa dampak yang signifikan terhadap perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Sistem pemerintahan yang otoriter, anti kritik, pembatasan kebebasan berpendapat, dan represi terhadap pers adalah watak dari Orde Baru. Kritik sangat dilarang terutama kritik terhadap para penguasa khususnya presiden. Namun fenomena tersebut tidak membuat gentar para sastrawan untuk kreatif dalam menyampaikan kritik melalui karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perjalanan sastra Indonesia dalam menyuarakan kritik pada masa Orde Baru khususnya yang tercermin dalam kumpulan cerpen <em>Kado Istimewa</em> cerpen pilihan <em>Kompas</em> tahun 1992. Analisis dilakukan pada dua cerpen yang berjudul “<em>Kado Istimewa</em>” karya Jujur Prananto dan “<em>Mata yang Enak Dipandang”</em> karya Ahmad Tohari. Metode dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif dengan studi pustaka dan menggunakan teori sosiologi sastra Alan Swingewood. Dalam teori sosiologi sastra, Swingewood membagi tiga perspektif yaitu karya sastra sebagai (1) dokumen sosial, (2) sastra sebagai refleksi sosial penulis, dan (3) bagaimana penerimaan masyarakat terhadap suatu teks sastra pada periode tertentu. Analisis dalam penelitian ini akan menggunakan dua perspektif pertama dari Swingewood. Hasil penelitian yaitu dalam kumpulan cerpen <em>Kado Istimewa</em> memuat kritik terhadap Orde Baru walaupun pada masa itu kritik terhadap pemerintah sangat dilarang. Kritik yang hadir berupa kritik terhadap otoritarianisme, kemiskinan, dan kesenjangan sosial yang disampaikan secara metaforis dan terselubung. Kehadiran kritik tersebut menjadi salah satu upaya untuk memperjuangkan demokrasi di Indonesia melalui sastra.</p> 2024-04-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Ilmu dan Budaya https://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/view/3034 Pelayanan Kependudukan Berbasis Digital Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Desa Cibeureum Kabupaten Bogor 2024-02-16T09:27:58+07:00 Aberar Guridno aberar.guridno@civitas.unas.ac.id Wulan Suci Roshinta wulanroshinta@gmail.com <p><em>This research aims to see the level of effectiveness of digital-based public services during the Covid-19 </em><em>p</em><em>andemic in Cibeureum Village, Cisarua District, Bogor Regency, West Java. This research uses a descriptive qualitative research method using interview techniques and literature study. The Covid-19 pandemic can be considered a significant time limit in the research theme because this event has had a broad and deep impact on various aspects of life such as paradigm changes, lifestyle changes, technological innovation and others. The research results show that population administration services in Cibeureum Village, Cisarua District have begun to implement digital-based services, but this form of service has not been completely or completely digitalized. This form of digital service is only applied at the registration stage for population management services, such as making family cards, marriage books, birth certificate cover letters. Meanwhile, for the data entry process, people still have to come to the Cib</em><em>e</em><em>ureum Village office and bring the required physical files. Apart from that, the obstacle faced by Cibeureum Village in implementing digital services is the limited authority to be able to transform digital-based public services in every public service process. In its implementation, Cib</em><em>e</em><em>ureum Village was coordinated at the highest level of government so that it could make changes to population administration services digitally</em><em>.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat efektivitas pelayanan publik berbasis digital di masa Pandemi Covid-19 di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik wawancara dan studi kepustakaan. Pandemi Covid-19 dapat dianggap sebagai batasan waktu yang signifikan dalam tema penelitian karena kejadian ini telah memiliki dampak luas dan mendalam di berbagai aspek kehidupan seperti perubahan paradigma, perubahan gaya hidup, sebagai inovasi teknologi dan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan administrasi kependudukan di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua sudah mulai menerapkan pelayanan berbasis digital, namun bentuk pelayanan ini belum terdigitalisasi secara keseluruhan atau sempurna. Bentuk pelayanan digital hanya diaplikasikan pada tahap pendaftaran pelayanan pengurusan kependudukan, seperti pembuatan kartu keluarga, buku nikah, surat pengantar akta kelahiran. Sedangkan untuk proses entri data, masyarakat masih harus datang ke kantor Desa Cibeureum dan membawa berkas-berkas fisik yang dibutuhkan. Selain itu, kendala yang dihadapi Desa Cibeureum dalam mengimplementasikan layanan digital adalah keterbatasan kewenangan untuk mampu mentransformasikan pelayanan publik berbasis digital dalam setiap proses pelayanan publik. Dalam pelaksanaannya, Desa Cibeureum dikoordinasikan pada tingkat pemerintahan tertinggi agar dapat membuat perubahan pelayanan administrasi kependudukan secara digital.</p> 2024-04-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Ilmu dan Budaya https://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/view/3386 Interjeksi (Kandoushi) Pada Tuturan Pelanggan Dalam Serial Drama Izakaya Bottakuri 2024-03-15T10:53:08+07:00 Suyanti Natalia - yanti.natalia@gmail.com <p><em>This study aims to understand the meaning of the words spoken by the interlocutor. Speech has different meaning</em><em>s </em><em>depending on the context and situation, including interjections. Interjections in Japanese are referred to as kandoushi. Kandoushi is a word that can express the feelings of the speaker. </em><em>Through kandoushi theory, Masaoka and Takubo (1996: 60) state that there are two types of kandoushi, namely kandoushi which expresses feelings or Kandou and kandoushi which is used as a greeting or aisatsugo. The data in this research is the Japanese television drama series entitled "Izakaya Bottakuri" from episodes 1-5 which aired in 2018. The research method used is qualitative with listening and recording techniques in collecting data. Based on the research conducted, it was found 51 times the use of kandoushi consisting of 34 kandoushi expressing kandou which means as an expression of the speaker's feelings and 17 kandoushi expressing aisatsugo which means as an expression of greetings and thanks. Kandou is the most common type of interjection because of the emotional closeness and the close bond between the customer and the owner as seen in the utterances containing </em><em>k</em><em>andou interjections.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk memahami maksud dari perkataan yang diucapkan lawan tutur. Tuturan memiliki maksud dan makna yang berbeda tergantung dengan konteks dan situasinya, termasuk kata seru atau interjeksi. Interjeksi dalam bahasa Jepang disebut sebagai <em>kandoushi</em>. <em>Kandoushi </em>adalah kata yang dapat mengutarakan perasaan penuturnya. Melalui teori <em>kandoushi, </em>Masaoka dan Takubo (1996: 60) menyebutkan bahwa terdapat dua jenis <em>kandoushi, </em>yaitu<em> kandoushi</em> yang mengungkapkan perasaan atau <em>kandou </em>dan <em>kandoushi</em> yang digunakan sebagai ucapan salam atau <em>aisatsugo</em>. Data dalam penelitian ini adalah serial drama televisi Jepang berjudul “<em>Izakaya Bottakuri”</em> dari episode 1-5 yang tayang pada tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik simak dan catat dalam mengumpulkan data. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan 51 kali penggunaan <em>kandoushi </em>yang terdiri dari 34 <em>kandoushi</em> yang menyatakan <em>kandou</em> yang bermakna sebagai ungkapan dari perasaan penutur dan 17 <em>kandoushi </em>yang menyatakan <em>aisatsugo </em>yang bermakna sebagai ungkapan salam dan terimakasih. <em>Kandou</em> adalah jenis interjeksi yang paling banyak muncul karena adanya kedekatan emosi serta kedekatan ikatan antara pelanggan dan pemilik yang terlihat pada tuturan yang mengandung interjeksi jenis <em>kandou</em> tersebut.</p> 2024-04-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/view/3035 Kepala Adat Sebagai Elite Sosial Dan Politik: Manifestasi Hegemoni Nilai Adat Dalam Praktik Kepemimpinan Tradisional 2024-02-16T09:31:38+07:00 Iqbal Fadrullah Iqbalfadrullah24@gmail.com Firdaus Syam firdaussyam@yahoo.com <p><em>This writing examines the role and influence of the traditional leader in the Kasepuhan Cisungsang community, South Banten. Culture and customary values play a central role in regulating the life of this community. The traditional leader holds high authority and is respected in guiding them. The theories of elite and hegemony are employed to analyze this phenomenon. This study is qualitative in nature and its results indicate that the traditional leader possesses traditional authority, serves as a moral and spiritual leader, and influences social, cultural, and political decisions. The theory of elite depicts the traditional leader as part of the social elite that controls the indigenous society. The theory of hegemony illustrates how the traditional leader utilizes customary values to influence the community and maintain power. In the realm of politics, the traditional leader affects public election preferences. The role of the traditional leader as an elite is also reflected in their influence over community election preferences. The traditional leader shapes the views and actions of the community, especially during elections. This phenomenon emphasizes that the traditional leader is not only a customary leader but also has significant local political impact. The traditional leader leverages the hegemony of customary values to articulate leadership and influence the community, while the community adheres to customary values and the leadership of the traditional leader, creating a mutually beneficial relationship.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tulisan ini mengkaji peranan dan pengaruh kepala adat di masyarakat Kasepuhan Cisungsang, Banten Kidul. Budaya dan nilai adat memainkan peran sentral dalam mengatur kehidupan komunitas ini. Kepala adat memegang wewenang yang tinggi dan dihormati dalam membimbing mereka. Pendekatan teori elit dan hegemoni digunakan untuk menganalisis fenomena ini. Penelitian ini bersifat kualitatif dan hasilnya menunjukkan bahwa kepala adat memiliki otoritas tradisional, berperan sebagai pemimpin moral dan spiritual, serta mempengaruhi keputusan sosial, budaya, dan politik. Teori elit menggambarkan kepala adat sebagai bagian dari elit sosial yang mengontrol masyarakat adat. Teori hegemoni menggambarkan cara kepala adat memanfaatkan nilai adat untuk memengaruhi masyarakat dan mempertahankan kekuasaan. Dalam ranah politik, kepala adat berpengaruh pada preferensi pemilihan umum. Peran kepala adat sebagai elit juga tercermin dalam pengaruhnya terhadap preferensi pemilihan masyarakat. Kepala adat membentuk pandangan dan tindakan masyarakat, terutama dalam pemilihan umum. Fenomena ini menegaskan bahwa kepala adat tak hanya pemimpin adat, tetapi juga mempunyai dampak politik lokal yang besar. Kepala adat memanfaatkan hegemoni nilai adat untuk mengartikulasikan kepemimpinan dan memengaruhi masyarakat, sementara masyarakat patuh pada nilai adat dan kepemimpinan kepala adat, menciptakan hubungan saling menguntungkan.</p> 2024-04-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Ilmu dan Budaya https://journal.unas.ac.id/ilmu-budaya/article/view/3446 Pengaruh Pelatihan, Kepemimpinan Dan Kedisiplinan Terhadap Kinerja Petugas Penanganan Prasarana Dan Sarana Umum Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat 2024-03-20T08:31:00+07:00 Javier Brady Nathaniel Wibawa smartjav@gmail.com Lisnatiawati Saragih lisnawati@mercubuana.ac.id Tine Yuliantini, Dott. ssa., M.M. tine.yuliantini@mercubuana.ac.id Renno Reymond Okto tine.yuliantini@mercubuana.ac.id <p><em>This research aims to analyze the influence of training, leadership and discipline on the performance of Infrastructure and Public Facilities Handling (PPSU) officers in Kapuk Village, Cengkareng District, West Jakarta. The population in this study was 71 employees from the Infrastructure and Public Facilities Handling section of Kapuk Village with a sample of 71 respondents. The data collection method in this research uses a survey method with the research instrument being a questionnaire. The sampling method in this research uses a non-probability method. The data analysis method was carried out using the Partial Least Square Structural Equation Model. The results of this research state that training and discipline have a significant positive influence on employee performance in the Infrastructure and Public Facilities Handling section of Kapuk Village, Cengkareng District. Meanwhile, leadership has an insignificant positive effect on employee performance in the Infrastructure and Public Facilities Handling section of Kapuk Village, Cengkareng District, West Jakarta.</em></p> <p> </p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan, kepemimpinan, dan disiplin terhadap kinerja petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 71 karyawan yang berasal dari bagian Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Kelurahan Kapuk dengan sampel yang digunakan sebanyak 71 responden. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen penelitian adalah kuisioner. Metode penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan metode non probabilitas. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan <em>Structural Equation Model Partial Least square.</em> Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa pelatihan dan kedisiplinan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan pada bagian Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng. Sedangkan kepemimpinan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada bagian Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.</p> 2024-04-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024