INTERJECTION “ONDEH” IN MINANGKABAU LANGUAGE AS MARKERS OF ATTITUDES AND EMOTIONS

Authors

  • widya - widya Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI

DOI:

https://doi.org/10.47313/pujangga.v1i2.317

Abstract

 

ABSTRACT

This study aimed to find out whether the interjection “ondeh” with a certain pitch contour carries signals of different attitudes and emotions and to describe the tone contour of interjection “ondeh” with certain attitudes and emotions. This research combines qualitative and quantitative methods. Qualitative method is applied in description and analysis, while quantitative method is only used to calculate the frequency of the tone and perception test results. The data was obtained through the process of sound recording of several informants who are native speakers of Minangkabau language. The findings show that the interjection “ondeh” with a certain intonation contours carries signals of different attitudes and emotions. Those attitudes and emotions are feeling amazed, shocked and upset. Interjection “ondeh” of amazed shows a significant difference in duration between syllable on and deh. The duration of the syllable deh tends to be much longer than the duration of the syllable on. The same thing is also found in interjection “ondeh” showing upset. However, speakers tend not to pronounce the sound [on] so that the sounds heard are just [deh] when they are upset. Furthermore, the emotion of surprised is shown with tone on syllable on which tends to be higher when compared to the one of amazed and upset. Finally, context of the sentence is also very influential in determining signal of certain attitudes and emotions.

Key words: prosodic features, interjection, emotion

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujan untuk untuk mencari tau apakah interjeksi ondeh dengan kontur nada tertentu membawa sinyal sikap dan emosi yang berbeda dan untuk mendeskripsikan kontur nada interjeksi ondeh dengan sinyal sikap dan emosi tertentu. Penelitian ini mengombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dipakai dalam deskripsi dan analisis sedangkan metode kuantitatif hanya digunakan untuk menghitung frekuensi nada dan hasil uji persepsi.Sumber data penelitian ini diperoleh melalui proses perekaman suara beberapa orang  informan yang merupakan penutur asli bahasa Minangkabau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan ondeh dengan kontur intonasi tertentu membawa sinyal sikap dan emosi yang berbeda. Sinyal sikap dan emosi itu  berupa perasaan kagum, kaget, dan kesal. Interjeksi ondeh yang membawa sinyal emosi kagum memperlihatkan perbedaan durasi yang cukup signifikan antara silabe on dan deh. Durasi silabel deh cenderung jauh lebih panjang daripada durasi silabel on. Sama dengan sinyal emosi kagum, pada emosi kesal ciri sinyal emosi pada interjeksi ondeh ditunjukkan oleh durasi silabe deh yang cenderung panjang. Namun, pada emosi kesal penutur cenderung untuk tidak mengucapkan bunyi [on] sehingga yang terdengar hanya bunyi [deh]. Selanjutnya, sinyal emosi kaget ditunjukkan dengan nada pada silabel on yang cenderung tinggi apabila dibandingkan dengan silabel on pada emosi kagum dan kesal. Konteks kalimat juga sangat berpengaruh dalam menentukan sinyal sikap dan emosi tertentu.

Kata kunci: fitur prosodi, interjeksi, emosi

References

Crystal, David. 1997. A Dictionary of Linguistics and Phonetics. Edisi Keempat. Oxford: Blackwell Publisher.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Ladefoged. 2006. A Course in Phonetics. Edisi Kelima. Boston: Thomson.

Moussay, Gerard. 1998. Tata Bahasa Minangkabau. Terjemahan La Langue Minangkbau oleh Rahayu S. Hidayat. Jakata: Gramedia.

Rahyono, F.X. 2005. “Aspek Fisiologis Bahasa”. Dalam Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia Lauder. Editor.Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia.

Syafyahyadkk. 2015. “Watak Kato dalam Bahasa Minangkabau: Sebagai Cerminan Perilaku Berbahasa Masyarkat Minangbakabau”. Dalam Arbitrer. Volume 2, Nomor 2, Halaman 13--27. Padang.

Waugh, Linda. R dan Schoonveld, C. H. Van, ed. 1980. The Melody of Language. Baltimore: University Park Press.

Witteman, Jurriaan. 2014. Towards a Cognitive Neuroscience of Prosody Perception and its Modulation by Alexithymia. Leiden: Leiden University.

Downloads

Published

2017-11-29