INTERJEKSI DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS PRAGMATIK

Authors

  • Bambang Widiatmoko Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam “45”
  • Waslam Waslam Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul

DOI:

https://doi.org/10.47313/pujangga.v3i1.330

Abstract

 ABSTRAK
Dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa interjeksi atau kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara. Berbeda dengan  kelas kata lain (yaitu verba, ajektiva, adverbial, dan nomina), kata tugas hanya memiliki makna gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Dalam penelitian ini penulis membahas interjeksi dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan analisis pragmatik. Tujuan penelitian ini adalah menemukan dan menjelaskan faktor utama pembentuk interjeksi dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor untama pembentuk interjeksi dalam bahasa Indonesia adalah faktor makna kata/makna satuan bahasa dan situasi bicara.
 

Kata Kunci: interjeksi,  kata tugas, arti gramatikal, arti leksikal,  pragmatik, makna kata,             situasi bicara.  
 

ABSTRACT
 
In the Bahasa Indonesia standard book, i.e. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia it is explained that interjections is a task word that expresses the speaker’s heart. Unlike other word classes (i.e. verbs, ajectives, adverbials, and nouns), the interjection has only  grammatical meaning and has no lexical meaning. In this study, the author discusses interjection in the Bahasa Indonesia by using pragmatic analysis. The objective  of the study was to find and explain the main factors of the  interjection forming in Bahasa Indonesia. The results  showed that the main factor  forming interjection in Bahasa Indonesia is the meaning of the word (or the unit of language) and speech situation.  
 

Key Words: interjection, task word,  grammatical meaning,  lexical meaning,  pragmatic                analysis, word meaning speech situation. 

References

Abdullah, Alia Badr dan Zahraa Nasir Talib. 2009. “The Meaning of Interjections in English and

Arabic.” Dalam Journal of the College of Arts University of Basra. No. 50. Diakses 30 November 2016.

Alwi, Hasan, et. al. 2003..Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3 Jakarta: Balai

Pustaka.

B.S., Kusno. 1986. Pengantar Tata Bahasa Indonesia. Bandung: CV Rosda.

Chaer, Abdul. 2009.Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2015. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: GramediaPustaka Utama.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:

Depdiknas.

Effendi, S. 2015. Tata Bahasa Acuan Bahasa Indonesia. Tangerang: Pustaka Mandiri.

Effendi, S. et. al. 2015. Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Goddard, Cliff. 2010. “The Natural Semantics Metalanguage Approach”. Dalam Bernd Heine

dan Heiko Narrog eds.) The Oxford Handbook of Linguistic Analysis. Oxford: Oxford University Press. 459--484. Akses 1 Desember 2016.

Hornby, A.S. Sixth edition. 2003. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: Oxford University Press.

Kridalaksana, Harimurti. 2015. Introduction to Word Formation and Word Classes in Indonesian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.

Libert, Alan Reed. 2011. “On conversational valence and definition of interjections”. Dalam

Proceedings of the 42

nd

Australian Linguistic Society Conference 2011. ANU Research Repository-http://hdl.handle.net/1885/9418. Diakses 1 Desember 2016.

Marusch, Tina. 2008. Natural Semantic Formalisms? A Discussion of the Naturalness in Wierzbicka’s Approach to Lexical Semantic Analysis. Magisterarbeit. Philosophische Fakultat Professur Englische Sprachwissenschaft. Diakses 1 Desember 2016.

Nguyen Thi Kim Phuong. 2011. A Study of Linguistic Features of Interjections in English and

Vietnamese. Danang: Ministry of Education and Training University of Danang.

Prasetyowati, Ratna. 2009. “An Analysis of Interjection Translation in Sir Arthur Conan Doyle’s The Adventure of Sherlock Holmes.” Skripsi. Surakarta: FSSR UNS.

Siregar, Bahren Umar. 2005. “Semantik-Pragmatik Metonimi dan Metafora”. Dalam Sukamto,

Katharina Endriati. (Penyunting). 2005. Menabur Benih Menuai Kasih Persembahan Karya Bahasa, Sosial, dan Budaya untuk Anton M. Moeliono pada Ulang Tahunnya yang ke-75. (Hlm. 163--178). Jakarta: Yayasan Obor Indonesa.

Subroto, H.D. Edi. 2008. “Pragmatik dan Beberapa Segi Metode Penelitiannya”. Dalam

Sukamto, Katharina Endriati. (Penyunting). Edisi ke-1. 2008. Kelana Bahana sang Bahasawan Persembahan untuk Prof. Soenjono Dardjowidjojo, Ph.D. dalam Rangka Ulang Tahunnya yang ke-70. Jakarta: Universitas Atma Jaya.

Sudaryat, Yayat. 2009. Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya. Suryabrata, Sumadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sutami, Hermina. 2005. “Makna Senyuman: Analisis Tekstual terhadap Ungkapan Suasana Hati

dan Tindakan Pikiran”. Dalam Sukamto, Katharina Endriati (peny). 2005. Menabur Benih Menuai Kasih Persembahan Karya Bahasa, Sosial, dan Budaya untuk Anton M. Moeliono pada Ulang Tahunnya yang ke-75. (Hlm 373-391). Jakarta: Yayasan Obor Indonesa.

Thawabteh, Mohammad Ahmad. 2010. “The Translatability of Interjections: A Case Study of

Arabic-English Subtitling”. Dalam Meta LV,3.( Diakses 30 November 2016)

Wharton, Tim. tt. Interjections, language and the ‘Showing’/’Saying’ Continuum. (Diakses 30 November 2016)

Downloads

Published

2017-12-06