REPRESENTASI RESISTENSI KEKUASAAN BUDAYA PATRIARKI DALAM DRAMA WHEN THE CAMELLIA BLOOMS

Authors

  • Ko Yoo Kyung Bahasa Korea, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Nasional, Jakarta
  • Sarah Salsabila Bahasa Korea, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Nasional, Jakarta

Abstract

ABSTRAKKorea merupakan salah satu negara Asia Timur yang masih menganut budaya patriarki dikarenakan masyarakat Korea mengacu pada ajaran Konfusianisme. Dalam sejarah masyarakat tradisional Korea, perempuan sejak usia muda diajarkan untuk mempersiapkan perannya sebagai istri dan ibu yang mempertahankan keharmonisan rumah tangga dan merawat anggota keluarganya. Terdapat beberapa drama Korea yang menceritakan mengenai budaya patriarki, salah satunya drama yang berjudul when the camellia blooms (2019). Penelitian ini bertujuan untukmenjelaskan representasi kekuasaan budaya patriarki dalam drama when the camelia blooms dan resistensi kekuasaan budaya patriarki dalam masyarakat Korea modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatifdengan deskriptif analisis dimana penulis menganalisis resistensi kekuasaan dalam masyarakat Korea modern dan representasi kekuasaan budaya patriarki yang ada dalam drama when the camellia blooms. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam drama when the camellia blooms terdapat beberapa adegan yang menyindir kekuasaan budaya patriarki dalam kehidupan bermasyarakat Korea. Ketidakadilan berbasis gender yang ditimbulkan budaya patriarki tentu menimbulkan resistensi dari kaum perempuan. Dalam drama when the camellia blooms terdapatsebanyak 4 adegan yang merepresentasikan resistensi kaum perempuan terhadap kekuasaan budaya patriarki. Kata kunci: budaya patriaki, resistensi, drama Korea, kekuasaan AbstractKorea is one of the East Asian countries that still adheres to patriarchal culture because Korean society refers to Confucianism. In the history of traditional Korean society, women were taught from a young age to prepare for their roles as wives and mothers who maintain household harmony and care for their family members. There are several Korean dramas that tell about patriarchal culture, one of which is the drama entitled When the Camellia Blooms (2019). This research aims to explain the representation of patriarchal cultural power in the drama When the Camellia Blooms and the resistance to patriarchal cultural power in modern Korean society. This research uses a qualitative method with descriptive analysis where the author analyzes the resistance to power in modern Korean society and the representation of patriarchal cultural power in the drama When the Camellia Blooms. The results of this research show that in the drama When the Camellia Blooms there are several scenes that  satirize the power of patriarchal culture in Korean social life. Gender-based injustices caused by patriarchal culture certainly give rise to resistance from women. In the drama When the Camellia Blooms there are 4 scenesthat represent women's resistance to patriarchal cultural power. Key words: patriarchal culture, resistance, Korean drama, power

References

Gultom, Sherly Deasy Anjuwita. 2018. Resistensi Janda Batak Terhadap Dominasi Sistem Patriarki Budaya Batak Di Surabaya. Tesis Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Magister Sosiologi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Omara, Andy. 2004. Perempuan, Budaya Patriarki dan Representasi. Mimbar Hukum. II (46).

Permatasari, D. B. A. 2017. Resistensi TokohTokoh Perempuan Terhadap Patriarki Dalam Novel Garis Perempuan Karya Sanie B. Kuncoro (Resistance of Women Characters to Patriarchy in Novel Garis

Perempuan by Sanie B. Kuncoro). Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 6(2),

-109.

Korea4expats.com. 2021. Traditional Role of Women -South-Korea- korea4expats. http://www.korea4expats.com/article

-traditional-role-of-womenkorea.html (Diakses pada 08

Desember 2021)

Oktavia, Niken. 2021. Pandangan Terhadap Perempuan Sebagai Ibu Tunggal Pada Drama Korea When The Camellia Blooms (Dongbaekkkoch Phil Muryeob). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Laudrie Caroline, J., Heni Dwi Surwati, C. 2020. Representasi perempuan dalam lingkup “stem” pada film (analisis semiotika roland barthes terhadap film korea selatan” space

sweepers”). J. Komnas 1-20.

Published

2024-04-29