Relasi Gender Masyarakat Adat Kampung Urug, Bogor
Abstract
DESA URUG MERUPAKAN SALAH SATU LOKASI DIMANA MASYARAKATNYA MASIH TAAT PADA ATURAN-ATURAN ADAT YANG BERLAKU. POLA INTERAKSI MASAYARAKAT ADAT YANG TERBENTUK JUGA BERCERMIN PADA NILAI-NILAI BUDAYA YANG DIREGENERASIKAN. PADA HASIL PENELITIAN YANG DIPEROLEH PENELITI BAHWA KESETARAAN GENDER DI DALAM BUDAYA MASYARAKAT ADAT KAMPUNG URUG MASIH CENDERUNG BELUM TERIMPLIKASIKAN SECARA BAIK PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT.
HAL DEMIKIAN DAPAT DILIHAT DARI PEMBAGIAN KERJA YANG ADA MASIH TERDAPAT JURANG PEMISAH ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN. PADA STRUKTUR PEMBAGIAN KERJA MASYARAKAT ADAT KAMPUNG URUG SEBAGIAN BESAR PEREMPUAN LEBIH BANYAK DITEMPATKAN UNTUK MENGURUS PEKERJAANPEKERJAAN DOMESTIK SEPERTI MENJADI JURU MASAK NASI, JURU MASAK SAYUR DAN LAIN SEBAGAINYA SEDANGKAN LAKI-LAKI DI TEMPAT KAN SEBAGAI KETUA ADAT, WAKIL KETUA ADAT DAN SEBAGIAN BESAR MENJADI JURU BACA/KUNCEN.
References
-