HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN LATIHAN FISIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PANCORAN JAKARTA
Abstract
Diabetes mellitus tipe 2 adalah suatu penyakit metaboliK yang bersifat kronis. DM tipe 2 menyebabkan
komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular. Untuk mencegah terjadinya komplikasi tersebut, dilakukan
dengan penatalaksanaan DM yang baik salah atunya adalah dengan latihan fisik. Kepatuhan latihan fisik
dipengaruhi oleh dukungan keluarga pasien DM tipe 2. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara dukungan keluarga dengan kepatuhan latihan fisik pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas
Pancoran Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian Deksriptive correlative dengan pendekatan crosssectional.
Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 50 responden dan simple random sampling
digunakan sebagai metode dalam pengambilan sampel. Terdapat 2 instrument dalam penelitian ini yaitu
kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan latihan fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, mayoritas umur lebih dari 45 tahun, seluruh repsonden
beragama Islam, pekerjaan dibidang swasta mendominasi dalam penelitian ini, dan sebagian besar
responden terdiagnosa DM sejak 1-5 tahun sebelumnya. Dari hasil analisis didapatkan bahwa dukungan
keluarga dan tingkat kepatuhan latihan fisik pada pasien DM tipe 2 termasuk ke dalam kategori baik.
Sedangkan hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan antara dukungan kelaurga dengan
kepatuhan latihan fisik pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Jakarta (p < ,05).
Dukungan keluarga merupakan bentuk dari intervensi keperawatan, karena pasien diabetes sering
berinteraksi dengan keluarga maka dukungan keluarga dapat menjadi dorongan kepatuhan latihan fisik.
Kata kunci: Dukungan keluarga, Latihan fisik, DM tipe 2
LATAR BELAKANG
References
Alwan, A. (2011). Global status report on noncommunicable diseases 2010. World Health
Organization. Retrivied from
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/44579/6/9789244564226_rus.pdf
American Diabetes Association, (2012). Diakses di http://care.diabetesjournals.
org/content/suppl/2014/12/23/38.Supplement_1.DC1/January_Supplement_
Combined_Final.6-99.pdf Pada tanggal 22 Oktober 2016
American Diabetes Association. (2015). Diagnosis and classification of diabetes
mellitus. Diabetes Care, 36, S67 - S74. doi:org/10.2337/dc13-S067
Bomar, P.J. (2004). Promoting Health in Families :Applying Family Research and Theoryto
Nursing Practice. Saunder: Lippincott,
Friedman. M.M., Bowden V.R., & jones E.G, (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori,
dan praktik Ed 5. Jakarta: EGC
Harnilawati, (2013). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka AS
Salam
Hastono, S.P. (2007). Analisis data Kesehatan. Jakarta: FKM UI
Hisni, D., Chinnawong, T., & Thaniwattananon, P. (2017). The effect of Cardiovascular Self-
Management Support Program on Preventing Cardiovascular Complications Behaviors in
Elderly with Poorly Controlled Type 2 DM in Indonesia. Walailak Journal of Science and
Technology (WJST), 14(12).
Hordern, M. D., Marwick, T. H., Wood, P., Cooney, L. M., Prins, J. B., & Coombes, J. S. (2011).
Acute response of blood glucose to short-term exercise training in patients with type 2
diabetes. Journal of Science and Medicine in Sport, 14, 238-242.
doi:10.1016/j.jsams.2010.11.003
Indriyani, P., Supriyatno, H., & Santoso, A. (2010). Pengaruh latihan fisik; senam aerobik terhadap
penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di wilayah puskesmas Bukateja
Purbalingga. Nurse Media Journal of Nursing, 1(2).
International Diabetes Federation, (2015). Diabetes atlas 2015 Diakses di
http://www.diabetesatlas. org/resources/2015-atlas.html. Pada tanggal 21 Oktober 2016
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2016). Kamus besar bahasa Indonesia. Diakses di
http://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/patuh pada ta.knggal 3 Desember 2016
Lubis, R.R. (2007). Diabetik retinopati. Departemen Ilmu Penyakit Mata, Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
Ndraha. S. (2014). Diabetes tipe 2 dan tatalaksana terkini. Departemen Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Krida Wacana Jakarta
Ng, C. L., Goh, S. Y., Malhotra, R., Østbye, T., & Tai, E. S. (2010). Minimal difference between
aerobic and progressive resistance exercise on metabolic profile and fitness in older adults
with diabetes mellitus: a randomised trial. Journal of Physiotherapy, 56, 163-170.
doi:10.1016/S1836-9553(10)70021-7
Niven, N. (2002). Psikologi Kesehatan, Rhineka Cipta. Jakarta
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nurhayati, (2011). Hubungan peran keluarga dengan kepatuhan diet pasien diabetes mellitus rawat
jalan di RS PKU muhammadiyah jakarta. Naskah publikasi Mahasiswa Aisyiyah Jogjakarta.
Pamungkas, R. A., Chinnawong, T., & Kritpracha, C. (2015). The effect of dietary behaviors
among muslim patients with poorly controlled type 2 diabetes mellitus in community setting
in Indonesia. International Journal of Medical and Pharmaceutical Sciences, 5(10), 08-13.
Retrieved from http://www.scopemed.org/?jft=47&ft=47-1434634526
PERKENI, (2011). Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia.
Jakarta.
Polit, D. F, & Beck, C. T. (2012). Nursing Research: Generating and assessing evidence for
nursing practice (9th ed). New York, NY: Lippincott Williams & Wilkins
Pratiwi. R.B. (2016). Hubungan fungsi keluarga terhadap tingkat kecerdasan emosional para
pelajar di SMP Jaya Suti abdi kabupaten Bekasi
Price, S. A., & Wilson, L.M. (2005). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit.Edisi 6 Volume 2. Jakarta: EGC
Putri, N. H. K., & Isfandiari, M. A. (2013). Hubungan Empat Pilar Pengendalian Dm Tipe 2
dengan Rerata Kadar Gula Darah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 1(2), 234-243.
Puspitawati, H. (2013). Pengantar studi keluarga. Bogor: BPK Gunung Mulya
Rafani, & Ben, (2012). Panduan Pola Makan Sehat dan Cerdas Bagi Penderita Diabetes. Denpasar
: Bumi Aksara
Ratna, W. (2010). Sosiologi Dan Antropologi Kesehatan, Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Rifki, N. (2009). Penatalaksanaan diabetes dengan pendekatan keluarga, dalam sidartawan, S.
Perdana, S., dan Imam, S. Penatalaksaan diabetes terpadu. Balai penerbit FKUI. Jakarta.
Saefunurmazah, D. (2013). Kepatuhan penderita dibetes melitus dalam menjalani terapi olahraga
dan diet. Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Sinta, (2011). Mikrovaskuler/makrofaskuler diabetes.www.sintadotners.wordpress
.com/2011/05/26/makrofaskulermikrovaskuler-omplikasi-diabetes/&ei=e5e nkmev&lc=idid&
ts=1478751530&sig=af9nedn6ndwe3m6pxn4jeei-vecim apckg. Pada tanggal 13
November 2016
Soelistijo, S.A., Navida H., Nurdijanto A., dkk (2015). Pengelolaan dan pencegahan diabetes
melitus tipe 2 di indonesia 2015. PB PERKENI.
Tanti, Z. R. A. (2008). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pada pasien diabetes
mellitus rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta: Skripsi Program
Studi Ilmu Keperawatan Aisyiyah Yogyakarta.
Utomo, A. Y. S., Julianti, H. P., & Pramono, D. (2011). Hubungan antara 4 pilar pengelolaan
diabetes melitus dengan keberhasilan pengelolaan diabetes melitus tipe 2 (Doctoral
dissertation, Faculty of Medicine).
Weil, R (2010, December). Where do I start?. BD Getting StartedTM Diabetes and Exercise.
Retrievied from https://www.bd.com/resource.aspx?IDX=10241
Witasari, U., Rahmawaty, S., & Zulaekah, S. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan, asupan
karbohidrat, dan serat dengan pengendalian kadar glukosa darah pada penderita diabetes
melitus tipe 2. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 10(2), 130-138.