https://journal.unas.ac.id/himmah/issue/feedHimmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer2024-08-30T15:45:29+07:00Fachruddin Majeri Mangunjayahimmahunas@gmail.comOpen Journal Systems<p><span lang="EN-US"><strong>Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer</strong></span> is published by the Center for Islamic Studies at the National University and is published twice a year in June and December. <strong>Himmah</strong> opens opportunities for lecturers, researchers, academics, practitioners and those interested in contemporary Islamic studies to submit articles of thought or research in the field of Islam from legal, political, social and other aspects.</p>https://journal.unas.ac.id/himmah/article/view/3816Ekopesantren Sebagai Pemberdayaan Komunitas Pesantren dalam Menjaga dan Melestarikan Lingkungan (Studi Kasus: Pondok Pesantren Daar El-Istiqomah Kampus 2, Serang, Banten)2024-08-30T15:09:39+07:00Sari Tri Anjanisaritrianjani@gmail.comFachruddin M. Mangunjayafmangunjaya@civitas.unas.ac.id<p>Permasalahan lingkungan sangat beragam dan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, budaya dan mata pencaharian masyarakat di sekitar pondok pesantren berbeda-beda, ancaman terhadap alam dan kelestarian lingkungan memerlukan berbagai cara untuk mengatasinya. Salah satunya dengan melakukan program Ekopesantren. Ekopesantren merupakan program yang dirancang untuk meningkatkan standar pendidikan Islam dan membangun masyarakat yang hijau, mandiri, dan sadar lingkungan. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui bentuk pemberdayaan yang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan serta pemanfaatan lahan penghijauan pondok pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dari Cresswell, J.W. dengan menggunakan teknik pengumpulan data triangulasi untuk memastikan validitasnya. Hasil yang diperoleh adalah penjelasan ekopesantren sebagai pemberdayaan komunitas pondok pesantren untuk menjaga dan melestarikan lingkungan serta pemanfaatan lahan penghijauan pondok pesantren.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Ekopesantren, Pelestarian Lingkungan Hidup dalam islam, Pemberdayaan Komunitas</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://journal.unas.ac.id/himmah/article/view/3817Implementasi Program Ekopesantren dalam Mewujudkan Pondok Pesantren Ramah Lingkungan (Studi kasus: Pondok Pesantren Salafiyah Darunnajah Braja Selebah, Lampung)2024-08-30T15:20:09+07:00Ahmad Said Saputraahmadsaidsaputra0772@gmail.comMuhammad Zulhamm.zulham@civitas.unas.ac.id<p>Program Ekopesantren merupakan strategi yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam dan mewujudkan komunitas pondok pesantren yang hijau , mandiri dan berwawasan lingkungan. Di pondok pesantren Salafiyah Darunnajah Braja Selebah, Lampung Timur ini memiliki beberapa masalah mengenai lungkungan, diantaranya persoalan yang paling utama terkait sampah yang menumpuk dan hidup sehat. Pondok pesantren ini memiliki lahan yang begitu luas sekitar 5 hingga 6 hektar yang berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan para santri dan santriwati tersebut seperti bercocok tanam maupun kegiatan dalam penerapan pengelolaan sampah. Ada 4 program Ekopesantren yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darunnajah Braja Selebah, diantaranya program lahan pesantren, program limbah dan sampah, hidup sehat, dan sumber daya air.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Ekopesantren, Pondok Pesantren, Lingkungan.</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://journal.unas.ac.id/himmah/article/view/3674Perspektif Kebijakan Luar Negeri terhadap Larangan Perjalanan Muslim2024-05-23T13:20:36+07:00Aris Sarjitoarissarjito@gmail.com<p><strong>Abstract</strong></p> <p>The Muslim Travel Ban, enacted through Executive Order 13769 in 2017, marked a controversial shift in U.S. foreign policy by restricting entry from several predominantly Muslim countries. This study aims to explore the broader foreign policy implications of the ban, focusing on its effects on diplomatic relations, key legal and human rights challenges, and its impact on U.S. national security and international reputation. Utilizing qualitative research methods and secondary data, including court cases, human rights reports, and expert analyses, the research uncovers significant findings. The ban strained diplomatic relations with the affected countries, fostering distrust and disrupting bilateral cooperation. It raised critical legal and human rights issues, highlighting constitutional challenges and violations of non-discrimination principles. Additionally, the ban's impact on national security is debated, with arguments that it may have exacerbated security threats by fostering anti-American sentiment. The rescission of the ban under the Biden administration has been positively received, signaling a recommitment to inclusivity and human rights. The study concludes that the Muslim Travel Ban had complex and far-reaching consequences for U.S. foreign policy, necessitating ongoing efforts to repair diplomatic ties and uphold human rights standards.</p> <p><strong>Keywords:</strong> diplomatic relations; human rights; legal challenges; Muslim Travel Ban; national security</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://journal.unas.ac.id/himmah/article/view/3818Konsep Akad Musyarakah Mutanaqishah dalam Pengembangan Sistem Murabahah Terhadap Bisnis Property2024-08-30T15:45:29+07:00Abdul Salam Almuhtasibabdulsalamcmh18@gmail.comMuhajirinmuhajirin@uinjkt.ac.id<p>Penyaluran pembiayaan dari bank syariah masih banyak menggunakan akad non bagi hasil sehingga akad pembiayaan <em>murabahah</em> masih mendominasi ini membuat akad <em>murabahah</em> menjadi suatu kekhawatiran hanya dijadikan kamuflase bunga dalam proses transaksi. Akad <em>Murâbahah</em> bisa kita sebut sebagai akad “primadona” di Lembaga Keuangan Syariah, adalah 55.54 % dari semua total pembiayaan. Hal ini tidak sejalan dengan karakteristik dasar dan landasan dasar oprasional bank syariah, prinsip bagi hasil (profit sharing) dengan dasar akad <em>Mudhârabah</em>. Hal itupun juga belum memberikan jarak yang berarti antara bank syariah dan bank konvensional Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yang bersumber dari kajian Pustaka (<em>library research</em>) yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan-bahan pustaka atau literatur kepustakaan sebagai sumber tertulis. Implementasi akad musyarakah <em>mutanaqishah</em> merupakah salah satu cara alternatif yang dapat ditempuh bank dalam menyalurkan dana kepada masyarakat. Produk dari bank yang didasarkan pada akad jual beli ini terdiri dari murabahah, istishna’ dan salam. Implementasi akad ini melibatkan 4 akad yang digabungkan diantaranya: (1) <em>Syirkah ‘inân</em> (<em>musâhamah</em>), (2) <em>Ijârah</em>, (3) Perwakilan (<em>wakâlah</em>) dalam pengelolaan penyewaan. (4) Pembelian secara bertahap.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Akad Musyarakah Mutanaqishah, Pengembangan Sistem Murabahah, Bisnis Properti</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 https://journal.unas.ac.id/himmah/article/view/3815Kesarjanaan Barat dalam Pengembangan Studi Al Qur’ān: Rekam Jejak Andrew Rippin dan Angelika Neuwirth2024-08-30T14:54:22+07:00Ahmad Baihaqi Soebarnaahmad.baihaqi16@mhs.uinjkt.ac.id<p>Jurnal ini membahas rekam jejak kontribusi dua tokoh sarjana Barat dalam pengembangan studi al-Qur’ān, yakni Andrew Rippin dan Angelika Neuwirth. Terlepas dari kemunculan sarjana Barat dalam Studi al Qur’an yang menimbulkan polemik-apologetis sebab latar belakang teologis, kajian al-Qur’ān oleh para sarjana Barat memberikan warna baru bagi para sarjana Muslim. Berbagai hasil kajian dan penafsiran sarjana Barat dalam Studi Al Qur’an dapat dijadikan bahan kemawasan diri, mengasah nalar kritis serta meningkatkan semangat dalam kajian al Qur’an. Berangkat dari analisis deskriptif-komparatif. Jurnal ini berupaya mengulas serta membandingkan secara singkat karya berikut metode kajian yang ditawarkan Andrew Rippin dan Angelika Neuwirth dalam studi al Qur’an. Andrew Rippin dan Angelika Neuwirth bertemu dalam pusara filologi dimana literatur keislaman klasik dan agama-agama Semitik yang berbicara tentang al-Qur’ān dijadikan sebagai sumber utama. Rippin berangkat dari kajian tafsir klasik dan asbāb an-nuzūl, sedang Neuwirth melalui Late Antiquity al-Qur’ān pra-kanonisasi. Kajian ini menawarkan paradigma baru bagi sarjana Muslim terhadap sarjana Barat dalam studi al-Qur’ān, tepatnya pemikiran Andrew Rippin dan Angelika Neuwirth.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Kajian Barat, al-Qur’ān, Andrew Rippin, Angelika Neuwirth</p>2024-06-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024