EDUKASI TENTANG REGULASI EMOSI ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB NEGERI SLAWI
Abstract
Orangtua yang memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) akan mudah memiliki emosi negatif seperti kesedihan dan stress yang dapat mempengaruhi perkembangan anak dan orangtua. Untuk mencegah emosi tidak meluap, kita dapat terlibat dengannya dan memproses emosi tersebut yang biasa di sebut dengan regulasi emosi. Oleh karenanya ketika orang tua mampu meregulasi emosi dengan baik, individu akan lebih dapat menyesuaikan diri dengan orang lain dan kondisi lingkungan. Perlu adanya peningkatan pengetahuan terutama pada ibu yang memiliki ABK tentang regulasi emosi. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan orang tua yang memiliki ABK tentang regulasi emosi. Hasil pelaksanaan kegiatan ini telah mencapai adanya peningkatan wawasan dan informasi pada orangtua yang memiliki ABK mengenai pengenalan emosi dan pengelolaan emosi. Adanya peningkatan kemampuan orangtua untuk menjadi orangtua yang proaktif, berkomunikasi dengan positif. Adanya peningkatan psikomotor ibu dengan mempraktekan teknik relaksasi otot dan relaksasi kesadaran emosi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada hari Rabu – Kamis, 21 – 22 Februari 2024 di SLB Negeri Slawi. Kegiatan ini di ikuti oleh 4 Dosen Prodi D III Keperawatan dan 4 Mahasiswa Prodi D III Keperawatan. Jumlah orang tua yang hadir ada 42 orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Metode yang digunakan adalah ceramah dan demonstrasi. Peserta edukasi menyimak dan melakukan tanya jawab saat diterangkan serta dapat menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh pemateri dan dapat menyimpulkan hasil edukasi dengan baik dan benar sesuai dengan materi yang telah disampaikan. Saran bagi orang tua yang memiliki ABK agar dapat mengelola emosinya dalam menghadapi permasalahan selama merawat anak, agar mampu mengelola emosi marah sehingga dapat berperilaku secara adaptif sesuai dengan situasi. Bagi Sekolah untuk dapat dilakukan kegiatan parenting secara rutin seperti sosialiasi, pelatihan, diskusi bersama, kegiatan-kegiatan lainnya yang mengedukasi pentingnya orang tua dalam mengelola emosi maupun mengenai parenting stress yang kemungkinan dapat dialami orang tua ABK