Optimasi Sistem Pencahayaan Buatan Pada Gedung Olahraga Hoki Di Kota Administrasi Jakarta Selatan

Authors

  • Lailatul Isnaeni Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional, Jl. Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan – Jakarta 12520
  • Hari Hadi Santoso Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional, Jl. Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan – Jakarta 12520
  • Erna Kusuma Wati Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik dan Sains, Universitas Nasional, Jl. Sawo Manila, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan – Jakarta 12520

DOI:

https://doi.org/10.47313/jig.v22i1.741

Keywords:

Simulasi pencahayaan, gedung olahraga, iluminasi, jenis lampu, DIALux

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pencahayaan di gedung olahraga A dan gedung olahraga B di daerah Jakarta Selatan dengan metode pengukuran langsung dan menggunakan simulasi DIALux 4.13 berdasarkan SNI 03-3647-1994, SNI 03-6575-2001, dan Facilities Design Guidance Sports Lighting for Non-Televised Hockey 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi nilai iluminasi dan melakukan optimalisasi pada gedung olahraga yang digunakan untuk olahraga hoki ruangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil nilai pengukuran dengan standard pencahayaan. Pengukuran dilakukan pada malam hari saat gedung olahraga menggunakan lampu sebagai penerangan. Gedung olahraga A diperoleh nilai iluminasi sebesar 25.4 Lux, reflektansi lantai 28.6%, reflektansi dinding 31.6%. Gedung olahraga B diperoleh nilai iluminasi sebesar 46,2 Lux, reflektansi lantai 26.9%, reflektansi dinding 52.1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat iluminasi di gedung olahraga A maupun B belum memenuhi kondisi ideal sebesar 200 Lux, sehingga diperlukan optimalisasi pada kedua gedung olahraga tersebut. Setelah dilakukan optimalisasi peningkatan angka reflektansi lantai dan dinding, penggantian jenis lampu pada gedung olahraga A diperoleh 202 Lux dan 215 Lux sedangkan pada gedung olahraga B diperoleh 208 Lux dan 217 Lux. Untuk 6 buah lampu jenis fluoresent pada gedung Olahraga A menghasilkan 232 Lux, dan 9 buah lampu jenis fluoresent pada gedung olahraga B menghasilkan 218 Lux.

References

P. Satwiko, “Pemakaian Perangkat Lunak DIALux Sebagai Alat Bantu Proses Belajar Tata Cahaya,” Arsitektur, vol. 9, pp. 142–154, 2011.

T. Cara, P. Teknik, and D. P. Umum, “Tata cara perencanaan teknik bangunan gedung olahraga departemen pekerjaan umum,” 1994.

Badan Standar Nasional Indonesia, “SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung,” pp. 1–32, 2001.

Badriana, “Analisa Tingkat Kuat Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Pencahayaan Lapangan Olah Raga Futsal Garuda Lhokseumawe,” 2013.

F. I. Hockey, “Rules of Field Hockey 2017,” no. January, 2017.

A. M. Mappalotteng and Syahrul, “Analisis Penerangan Pada Ruangan Di Gedung Program Pascasarjana UNM Makassar,” Sci. Pinisi, vol. 1, no. 1, pp. 87–96, 2015.

E. Nursanti, “Pemetaan Ruang Kelas Standar SD Inpres Berdasarkan Sisi Akustik, Pencahayaan dan Suhu Menggunakan MATLAB 6.1,” pp. 1–90, 2010.

F. K. Mujib and A. Rahmadiansah, “Desain Pencahayaan Lapangan Bulu Tangkis Indoor ITS,” J. Tek. Pomits, vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2012.

E. Zondra, R. Hidayat, and E. Mufrizon, “Optimalisasi Pencahayaan Ruangan Gedung Perkantoran Menggunakan Logika Fuzzy Di PT Pertamina (PERSERO) RU II Production Sei Pakning,” INOVTEK POLBENG, vol. 8, no. 2, 2018.

P. Satwiko, Fisika Bangunan. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2009.

L. Kristanto, “Penelitian Terhadap Kuat Penerangan dan Hubungannya Dengan Angka Reflektansi Warna Dinding: Studi Kasus Ruang Kelas Unika Widya Mandala Surabaya,” Dimens. J. Archit. Built Environ., vol. 32, no. 1, 2004.

A. Nurdiana, Nita; Al Amin, M.Saleh; Thohari, “Konversi Lampu Tl Ke Lampu Led (Studi Kasus : Jakabaring Shooting Range Jakabaring Sport City Palembang),” J. Ampere, vol. 3, no. 2, 2019.

C. G. Irianto, “Studi Optimasi Sistem Pencahayaan Ruang,” JETri, vol. 5, no. 2, pp. 1–20, 2006.

SNI, “Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja,” SNI 16-7062-2004, pp. 1–14, 2004.

A. F. Adbul Ghaffar, Kartono, and A. Nugroho, “Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan Pada Lapangan Stadion Universitas Diponegoro Dengan Menggunaka DIALux 4,” Transient, vol. 6, no. 3, 2017.

N. Madarina, W. A. Asmoro, J. T. Fisika, and F. T. Industri, “Perancangan Pencahayaan GOR ‘ Target ’ Menerapkan Konsep Green Building,” J. Tek. POMITS Vol., vol. 2, no. 2, 2013.

Badan Standarisasi Nasional. (2001). S SNI 03-6575-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.

K. E. Nugraha And A. Rahmadiansah, “Perancangan Sistem Pencahayaan Lapangan Futsal Indoor ITS”, J. Tek. Pomits, vol. 1, no. 1, pp. 1–6, 2012.

FIH, “Guide Sports Lighting For Non-Televised Outdoor Hockey,” no. May, 2018.

Kementrian Pemuda dan Olahraga “Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Berupa Prasarana Olahraga Prestasi yang Akan Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah”, no.145, 2016.

Downloads

Published

2020-01-15