AJARAN KEBAJIKAN PEREMPUAN DALAM KONFUSIANISME PADA KAUM YANGBAN ZAMAN JOSEON (1392-1910)
DOI:
https://doi.org/10.47313/aksarabaca.v2i2.3168Abstrak
ABSTRAKKonfusianisme pada masa dinasti Joseon (1392-1910) memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap kehidupan perempuan. Berbagai aturan kebajikan gencar disebarluaskan yang bertujuan untuk membentuk moral masyarakat, terutama perempuan agar sesuai dengan citacita ideal masyarakat Konfusianisme. Perempuan yangban lebih khususnya, menjadi disorot karena keluarga mereka memainkan peranan penting dalam mengatur pemerintahan berbasis Konfusianisme di masa Joseon. Penelitian ini pada dasarnya membahas mengenai ajaran kebajikan perempuan terutama bagi kaum yangban yang hidup pada zaman Joseon. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwasanya, dibandingkan dengan perempuan dari kelas sosial lain, perempuan dari kaumyangban menerima paling banyak indoktrinasi ajaran kebajikan Konfusianisme. Naehun sebagai bahan ajar pertama yang dikhususkan untuk perempuan memainkan peran penting terhadap kehidupan perempuan yangban dalam mencapai kebajikan yang sesuai dengan Konfusianisme karena menekankan nilai-nilai perempuan padaperanannya sebagai seorang anak, istri, ibu, dan menantu yang baik. Gelar “perempuan berbudi luhur” diberikan kepada mereka yang mengamalkan kebajikan Konfusianisme dengan baik semasa hidupnya. Kata kunci : Konfusianisme, kebajikan perempuan, naehan, yangban, Joseon ABSTRACTConfucianism during the Joseon dynasty (1392-1910) had a huge influence on women's lives. Various rules of virtue were intensively disseminated with the aim of shaping the morals of society, especially women, so that theyconform to the ideals of Confucian society. Yangban women, in particular, were highlighted because their families played an important role in organizing the Confucian-based government of the Joseon period. This research basically discusses the teachings of women's virtues, especially for the yangban people who lived in the Joseon era. The results of this study revealed that, compared with women from other social classes, women from the yangban received the most indoctrination in the virtues of Confucianism. Naehun as the first teaching material specifically for women plays an important role in the lives of yangban women in achieving virtues in accordance with Confucianism because it emphasizes women's values in their role as a good child, wife, mother and daughter in-law. The title “virtuous woman” is given to those who practice Confucian virtues well during their lifetime. Key words: Confucianism, female virtue, naehan, yangban, JoseonReferensi
Deuchler, Martina. 1992. The Confucian Transformation of Korea. Harvard University Press.
Gunawan, Imam. 2017. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Han Hee-Sook. 2004. Women’s Life during the Choson Dynasty. International Journal of Korean History Vol. 6, pp. 113-162
Kim, Jisoo M. 2015. The Emotions of Justice: Gender, Status, and Legal Performance in Chosŏn Korea. Seattle: University of
Washington Press.
Sumirat, Cahyaning C. 2013. Pengaruh Ajaran Konfusianisme Terhadap Pekerja Perempuan di Korea Selatan. Depok:
Universitas Indonesia.
Zed, Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
##submission.downloads##
Diterbitkan
2024-02-19
Terbitan
Bagian
Articles