REPRESENTASI RESISTENSI KEKUASAAN BUDAYA PATRIARKI DALAM DRAMA WHEN THE CAMELLIA BLOOMS
DOI:
https://doi.org/10.47313/aksarabaca.v3i2.3641Abstrak
ABSTRAK
Korea merupakan salah satu negara Asia Timur yang masih menganut budaya patriarki dikarenakan masyarakat
Korea mengacu pada ajaran Konfusianisme. Dalam sejarah masyarakat tradisional Korea, perempuan sejak usia
muda diajarkan untuk mempersiapkan perannya sebagai istri dan ibu yang mempertahankan keharmonisan rumah
tangga dan merawat anggota keluarganya. Terdapat beberapa drama Korea yang menceritakan mengenai budaya
patriarki, salah satunya drama yang berjudul when the camellia blooms (2019). Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan representasi kekuasaan budaya patriarki dalam drama when the camelia blooms dan resistensi
kekuasaan budaya patriarki dalam masyarakat Korea modern. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan deskriptif analisis dimana penulis menganalisis resistensi kekuasaan dalam masyarakat Korea modern dan
representasi kekuasaan budaya patriarki yang ada dalam drama when the camellia blooms. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa dalam drama when the camellia blooms terdapat beberapa adegan yang menyindir kekuasaan
budaya patriarki dalam kehidupan bermasyarakat Korea. Ketidakadilan berbasis gender yang ditimbulkan budaya
patriarki tentu menimbulkan resistensi dari kaum perempuan. Dalam drama when the camellia blooms terdapat
sebanyak 4 adegan yang merepresentasikan resistensi kaum perempuan terhadap kekuasaan budaya patriarki.
Abstract
Korea is one of the East Asian countries that still adheres to patriarchal culture because Korean society refers to
Confucianism. In the history of traditional Korean society, women were taught from a young age to prepare for
their roles as wives and mothers who maintain household harmony and care for their family members. There are
several Korean dramas that tell about patriarchal culture, one of which is the drama entitled When the Camellia
Blooms (2019). This research aims to explain the representation of patriarchal cultural power in the drama When
the Camellia Blooms and the resistance to patriarchal cultural power in modern Korean society. This research
uses a qualitative method with descriptive analysis where the author analyzes the resistance to power in modern
Korean society and the representation of patriarchal cultural power in the drama When the Camellia Blooms.
The results of this research show that in the drama When the Camellia Blooms there are several scenes that
satirize the power of patriarchal culture in Korean social life. Gender-based injustices caused by patriarchal
culture certainly give rise to resistance from women. In the drama When the Camellia Blooms there are 4 scenes
that represent women's resistance to patriarchal cultural power.