Kenabian Mirza Ghulam Ahmad Perspektif Tafsir Ahmadiyah

Authors

  • Ahmad Baihaqi Soebarna

DOI:

https://doi.org/10.47313/jkik.v6i2.2038

Abstract

Upaya memahami al-Qur’an guna menyebarkan ajaran-ajaran yang termuat di dalamnya terus berkembang. Upaya tersebut dibuktikan dengan meningkatnya penafsiran al-Qur’an sekalipun Nabi Muhammad SAW dan para sahabat telah wafat. Perkembangan penafsiran al-Qur’an melahirkan beragam pendekatan dalam penafsirannya, mulai dari metode (manhaj al-tafsir), sistematika penafsiran dan corak penafsiran (alwan al-tafsir). Perlu diketahui bahwa semangat keberagaman penafsiran al-Qur’an dipengaruhi oleh latar belakang yang meliputi mufassir al- Qur’an. Dalam konteks ini dibahas salah satu karya tafsir milik kelompok dalam Islam bernama Ahmadiyyah. Karya tafsir Ahmadiyyah bernama Qur’anummajid yang ditulis oleh salah seorang khalifah bernama Bashiruddin Mahmud Ahmad. Dalam aktivitas penafsirannya, Bashiruddin dikenal menggunakan Ra’yu yang cukup kuat, namun tetap menggunakan dalil-dalil lainnya guna memperkuat argument penafsirannya, baik berupa ayat al-Qur’an, hadith maupun pendapat-pendapat ulama. Tafsir Qur’anummajid cukup mengundang kontrovesi, baik di kancah internasional maupun nasional. Dikarenakan di dalamnya memuat pemikiran-pemikiran yang berusaha mendobrak pemikran Islam yang sudah mapan.

Kata Kunci: Tafsir, Ahmadiyyah, Qur’anummajid.

References

Abror, A. M. (2022). Tafsir Madzhab Ahmadiyah Karya Hazrat Bashiruddin Mahmud Ahmad. Jurnal Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam, 3(1).

Ahmad, B. M. (2014). Al-Qur’ān dengan Terjemahan dan Tafsir Singkat, Ed. Malik Ghulam farid, Terj. Dewan Naskah-Jemaat Ahmadoyah Indonesia. Bandung: Neratja Press.

Al-Badry, H. H. (1980). Koreksi Total terhadap Ahmadiyah. Jakarta: Yayasan Nurul Islam.

al-Dzahab, M. H. (2016). Tafsir Al-Qur’an: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Baitul Hikmah Press.

Ali, M. (1984). The Founder of Ahmadiyyat Movement. New York: Ahmadiyya Anjuman.

Gusmian, I. (2015). Tafsir Al-Qur’an di Indonesia: Sejarah dan Dinamika. Jurnal Nun, 1(1).

Hanafi, M. M. (2011). Menggugat Ahmadiyah. Tangerang : Lentera Hati.

Ikhtiyarini, Pratina. “Eksistensi Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) Di Yogyakarta Pasca SKB 3 Menteri Tahun 2008 Tentang Ahmadiyah. SKRIPSI. Juli 2012.

Iskandar, N. R. (2008). Dasa Windu Gerakan Ahmadiyah Indonesia 1928 – 2008. Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah.

Lavan, S. (1974). The Ahmadiyyat Movement: Past and Present. Amitsar: Guru Nanak Dev University.

Muhtador, M. (2018). AHMADIYAH DALAM LINGKAR TEOLOGI ISLAM (Analisis Sosial atas Sejarah Munculnya Ahmadiyah). Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 3(1).

Nu'man, A. H. (2004). Sejarah dan Ajaran-Ajaran Pokok Ahmadiyah. Lombok Timur: Jurnal Al-Hikmah.

Rodli, A. (2013). Stigma Islam Radikal. Yogyakarta: Pustaka Pelajat.

Supardi. (2019). Tafsir Kenabian Mirza Ghulam Ahmad. Jurnal Al-Dzikra, 13(1).

Yasir, S. A. (2010). Al-Bayyinah: 10 Kriteria dalam perspektif Ahmadiyah Lahore. Yogyakarta: Darul Kutubil Islamiyah.

Yayasan Penyelenggara Penterjemah / Penafsir al-Qur’an. (1986). Al-Qur’ an dan Terjemahnya.

Zulkarnain, I. (2005). Gerakan Ahmadiyah di Indonesia. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.

Published

2022-12-30