KONTRIBUSI BAHASA SUNDA BAGI PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA
Abstrak
Indonesian (Bahasa) influences province languages, such as Sundanese, andvise versa. This language still needs the contribution of new vocabularies
by various sources. For that reason, the material of Indonesian terms takes
three most important groups of language; Malaya, neighboring nations, and
foreign languages. Therefore, there are several Sundanese words not given Sd
label because the contribution of Sundanese in the enrichment of Indonesian
approximate around 300 vocabularies.
Referensi
Adimihardja, Kustaka. 1984. ”Pertanian: Mata Pencaharian Hidup Masyarakat
Sunda”. Dalam Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:
Girimukti Pasaka.
Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III, Cet. Ke-3.
Jakarta: Balai Pustaka.
Alwi, Hasan dan Dendy Sugono (Ed.). 2000. Politik Bahasa. Jakarta: Pusat
Bahasa.
Arifin, E. Zaenal. 2007. ”Linguistik Acuan Versi Indonesia: Bukan Sesuatu
yang Mustahil”. Pidato Pengukuhan Guru Besar Linguistik pada Fakultas
Sastra, Universitas Nasional, Jakarta pada Hari Kamis, 12 April 2007.
Arifin, E. Zaenal. 2004. “Kegramatikalan dan Keberterimaan”. Dalam Kajian
Sastra Jurnal Bidang Kebahasaan Kesastraan dan Kebudayaan.
Semarang: Fakultas Sastra Universitas Diponegoro.
Arifin, E. Zaenal. 2005. “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui
Bahasa Indonesia yang Berwibawa”. Dalam Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta: Balitbang, Depdiknas.
Bawa, I Wayan. 2000. “Sumbangan Bahasa Daerah terhadap Perkembangan
Bahasa Indonesia”. Dalam Kongres Bahasa Indonesia V. Jakarta: Pusat
Bahasa.
Garna, Yudistira. 1984. ”Gambaran Umum Daerah Jawa Barat”. Dalam Edi
S. Ekadjati. Dalam Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta:
Girimukti Pasaka.
Kridalaksana, Harimurti. 1989. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta: Gramedia.
Lumintaintang, Yayah B.Mugnisjah. 2002. ”Menuju Bahasa Indonesia Bilingual
dan Diglosik yang Stabil”. Dalam Hasan Alwi dan Dendy Sugono. Telaah
Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa dan Yayasan Obor Indonesia.
Lyons, John. 1979. Semantics 2. Cambridge Cambridge University Press.
Lyons, John. 1996. Linguistic Semantics: Language, Meaning and Context.
Cambridge Cambridge University Press.
Moeliono, Anton M. 1990. ”Laporan Ketua Panitia Penyelenggara pada
Pembukaan Kongres Bahasa Indonesia V Tanggal 28 Oktober 1988.
Dalam S.R.H. Sitanggang dkk. Kongres Bahasa Indonesia V, Jilid 1.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudaayaan.
Moeliono, Anton M. 1990. ”Sikap Bahasa yang Bertalian dengan Usaha
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa”. Dalam S.R.H. Sitanggang dkk.
Kongres Bahasa Indonesia V, Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudaayaan.
LBSS. 1995. Kamus Umum Bahasa Sunda. Bandung: Tarate.
Puryadi, Dedi. 1994. ”(Persentase) Pemerkayaan Kosakata Daerah dalam
Bahasa Indonesia”. Jakarta: Bidang Perkamusan dan Peristilahan, PusatBahasa.
Ranabrata, Utjen Djusen. 1998. Kelana Bahasa dan Sastra (Kumpulan
Karangan. Jakarta: Gunung Timbel.
Rosidi, Ayip. 1984. ”Ciri-Ciri Manusia dan Kebudayaan Sunda”. Dalam
Masyarakat Sunda dan Kebudayaannya. Jakarta: Girimukti Pasaka.
Sofyan, A. dkk. 2005. “Inventarisasi Kosakata Bahasa Sunda yang Berpotensi
Masuk ke dalam Bahasa Indonesia”. Bandung: Balai Bahasa.
Suwito. 2000. “Pemanfaatan Potensi Unsur-Unsur Bahasa Daerah dalam
Pengajaran Bahasa Indonesia”. Dalam Kongres Bahasa Indonesia V.
Jakarta: Pusat Bahasa.