INDUSTRI BERBASIS KEANEKARAGAMAN HAYATI, MASA DEPAN INDONESIA
Kata Kunci:
industri, keanekaragaman hayati, masa depan, IndonesiaAbstrak
Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas, bahkan merupakan yang terkaya di dunia. Ironisnya, mengapa rakyat tetap miskin dan bahkan melarat? Ini semua terjadi karena kekurangmampuan kita menilai potensi dan memanfaatkan keanekaragaman hayati. Indonesia baru mampu menjual pohon/kayu dan hewan sebagai bahan baku – bukan produk akhir, Indonesia baru menilai tumbuhan dan hewan – belum mikroorganisme, padahal miroorganisme sangat potensial dan berharga dengan nilai ekonomi sangat tinggi, yang dapat dimanfaatkan tanpa harus merusak lingkungan. Keanekaragaman hayati telah dikembangkan di berbagai negara sebagai bahan dasar industri dengan keuntungan milyaran dollar. Keanekaragaman hayati kita juga dapat dikembangkan, dan sangat prospektif dijadikan sebagai dasar pengembangan industri. Keanekaragaman hayati kita di tingkat molekuler atau tingkat gen merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. Kita harus rebut teknologi; kita harus dapat mewujudkan Indonesia sebagai negara yang lebih bermartabat dan disegani negara lain. Satu-satunya cara adalah dengan terus memacu diri mengembangkan sumber daya manusia yang berkemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi. Dengan menyandingkan ilmu pengetahuan yang tinggi dan kekayaan alam khususnya kekayaan keanekaragaman hayati yang kita miliki merupakan keniscayaan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa, menjadi negara yang adil, makmur, gemah ripah loh jinawi.Referensi
Dordick JS. Biocatalysts for Industry. Plenum Press. London. 1991.
Drawert F, Klisch W and Sommer G. fermentation processes ethanol, wine, beer. In : Prave P, Faust U, Sittig W and Sukatsch DA (Eds.) : Fundamentals of Biotechnology. VCH, Weinheim. 1987.
Fillon FL, A Jackquemot and R Reid. The Importance of Wildlife to Canadians. Canadian Wildlife Services. Ottawa, Canada. 1985.
KLH. Status Lingkungan Hidup Indonesia 2005. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2005. h.138-159.
Page, M. 2004. (Komunikasi Pribadi)
Prescott-Allen C and Prescott-Allen R. The First Resource. Yale university Press. New Haven. Connecticut, USA. 1986.
Ray B. Fundamental Food Microbiology. CRC Press. London. 2004.
Supriyono A dan L Wijayanti. Eksplorasi senyawa aktif dari biota laut untuk aplikasi di bidang farmasi. In: Sinaga E, A Yanuar, AS Iskandar dan CH Situmorang (Eds.), Riset Farmasi Indonesia memasuki millennium baru “Dari Biomolekul hingga Sediaan Farmasi”. Kumpulan makalah Kongres Ilmiah III ISFI Jakarta 23-27 April 2000. Diterbitkan oleh Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2001.
Teuber M, Geis A, Krusch U, Lembke U and Moebus O. Biotechnological processes for the manufacture of foodstuffs and fodders. In : Prave P, Faust U, Sittig W and Sukatsch DA (Eds.) : Fundamentals of Biotechnology. VCH, Weinheim. 1987.
Prescott-Allen C and Prescott-Allen R. The First Resource. Yale university Press. New Haven. Connecticut, USA. 1986.
Tropika Indonesia. Menggali Kekayaan Keanekaragaman hayati Memberamo. Conservation International. Vol. 10 No.1. 2006.
WRI, IUCN dan UNED. Strategi keanekaragaman Hayati Global. Walhi, GTZ, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 1995.
www.abdulkalam.com.
Yulneriwarni. Aplikasi mikroba dalam industri. Makalah pada Seminar Aplikasi Biologi dalam Kehidupan Manusia. Kerja sama antara MGMPDKI dan Fakultas Biologi Universitas Nasional. Jakarta. 25 Maret 2008.
Zahner H. Antibiotics and other secondary metabolites. In : Prave P, Faust U, Sittig W and Sukatsch DA (Eds.) : Fundamentals of Biotechnology. VCH, Weinheim. 1987.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta untuk Penulis
Jurnal Vis Vitalis akan meminta penulis korepondensi (Coresponding Author) yang mewakili semua penulis untuk memberikan lisensinya secara eksklusif ke penerbit Vis Vitalis dengan memasukkan pernyataan sebagai berikut:
"Penulis Korespondensi memiliki kewenangan atas nama semua penulis untuk memberikan hak lisensi atas naskahnya sesuai dengan aturan lisensi publikasi (a worldwide lisence) ke Penerbit untuk:
- Mempublikasikan, mereproduksi, dan mendistribusikan naskah tersebut yang bersifat komersial
- Menerjemahkan ke dalam bahasa lain dan mencetak ulang naskah tersebut yang bersifat komersial
- Membuat karya/bentuk turunan naskah tersebut yang bersifat komersial
- Memasukkan link elektronik dari Kontribusi naskah tersebut untuk bahan pihak ketiga mana-pun yang bersifat komersial
- Memberikan lisensi pihak ketiga untuk melakukan salah satu atau semua hal di atas yang bersifat komersial.
Akan tetapi Penulis tetap berhak menggunakan artikelnya untuk tujuan mereka sendiri yang bersifat non-komersial tanpa harus meminta izin Penerbit Vis Vitalis seperti:
- Memposting artikel pdf mereka sendiri di situs web pribadi mereka atau kelembagaan, yang tidak ada biaya untuk mengaksesnya.
- Memperbanyak salinan naskah dengan jumlah yang wajar untuk penggunaan profesionalisme pribadi atau non komersial, termasuk untuk tujuan pengajaran/pendidikan dan pengabdian pada masyarakat.
- Mempublikasi ulang sebagian atau seluruh artikel dalam sebuah buku atau publikasi lainnya yang telah diedit oleh penulis.
- Menggunakan artikelnya untuk bahan paket perkuliahan/pendidikan atau kompilasinya baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy/elektronik di institusi penulis.