Respon Anak Punk Terhadap Stigma Sosial Masyarakat Melalui Komunitas Tasawuf Underground
DOI:
https://doi.org/10.47313/jkik.v7i2.2970Abstrak
Abstrak
Respon Anak Punk Stigma Sosial Masyarakat Melalui Komunitas Tasawuf Underground. Skripsi Program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta. Penelitian ini didasarkan atas sebuah maraknya fenomena sosial dimana adanya keberadaan punk yang semakin berkembang di masyarakat. Pandangan negatif sudah melekat pada diri punk terutama punk yang berada di jalanan yang biasa disebut punk street. Bagi masyarakat luas punk dianggap sebagai perilaku yang menyimpang yang identik dengan sebuah hidup bebas, seks bebas, narkoba, minum-minuman beralkohol yang mengakibatkan anak punk ini membuat kekacauan di lingkungan masyarakat pada kenyataannya juga punk tidak sepenuhnya dapat diterima masyarakat luas hal tersebut dipengaruhi oleh citra yang dibangun media dan yang mereka yang bergaya punk tetapi tidak mengetahui arti makna punk yang sebenarnya. Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui bagaimana bentuk respon anak punk terhadap stigma sosial dari masyarakat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di komunitas Tasawuf Underground. Adapun hasil penelitian ini menggunakan metodologi penelitian metode kualitatif deskriptif untuk menjelaskan secara teliti dan dalam serta menggambarkan bagaimana bentuk respon anak punk terhadap stigma sosial dari masyarakat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di komunitas Tasawuf Underground, dari hasil penelitian ini dapat menjawab dari permasalahan yang ada mengacu pada teori Peter L Berger dan Thomas Luckman bahwa konstruksi sosial terbentuk melalui dialektika momen eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi maka dapat dianalisis bahwa konstruksi sosial pada masyarakat luas dibentuk oleh dialektika tersebut, bagi pihak-pihak komunitas punk terkhususnya anak punk jalanan, mereka mengalami proses eksternalisasi berupa perolehan kebudayaan dan norma sosial. Dengan hadirnya Komunitas Tasawuf Underground dengan tujuan untuk memberdayakan anak punk jalanan sendiri itu karena ingin mengikis stigma negatif yang terlanjur disematkan oleh masyarakat dengan memperdalam agama dan juga melakukan kegiatan-kegiatan positif lainya, dan memberikan inspirasi untuk masyarakat umum dan pemerintah untuk sama-sama memperbaiki permasalahan sosial ini dengan cara yang lebih manusiawi lagi, dengan menjadi kan mereka sahabat dan dibina dengan baik, yang sejatinya mereka ingin lagi kembali masuk kedalam kehidupan masyarakat.
Kata Kunci: Respon; Anak Punk ; Stigma Sosial ; Masyarakat
Referensi
Arif, Rohman. (2009). Fenomena Anak Punk: Sisi Lain Mengenai Ruwetnya Permasalahan Anak Jalanan di Indonesia. Warta Demografi. 39(3), 52-55.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: PT Renika Cipta.
Ashley, Crossman. (2019). Stigma: Notes on the Management of Soiled Identity. August 07,2019 https://www.thoughtco.com/stigma-notes-on-the-management-of-spoiled-identity (diakses 29 November 2019, 3.17)
Burhan, Bungin. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Craig, O’Hara. (1999). The Philosophy of Punk. More Than Noise, London: AK Press.
Daniar, Wikan. S. (2015). Makna dan Ideologi Punk. Jurnal desain Visual & Multimedia. Vol.01 no.02, 51-58.
Edy, Purwanto. (2013). Eksistensi Komunitas Punk. April 28,2013. https://www.kompasiana.com/purwantoedy/eksistensi-komunitas (diakses 29 November 2019, 3.17)
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Erving, Goffman. (1963). Stigma: Notes on the Management of Spoiled Identity. Prentice-Hall.
Facebook Komunitas Tasawuf Underground https://id-id.facebook.com/tasawufunderground (diakses 2 Januari 2020)
John, M. & Arsinta, P. (2009). Punk! Fesyen-Subkultur-Identitas. Jogjakarta: Hailintar Books.
John, W. Creswell. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Terjemahan Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Lexy, J. Moleong. (2010). Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Major, B & O Brien, L.T. (2005) The Sosial Psychology of Stigma. Annual Review of Psychology,56.
Peter L. Berger & Thomas, Luckman. (1990). Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES Indonesia.
Peter L. Berger. (1991). Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial. Jakarta: LP3ES.
Poernomo, Husain. Usman. (1996). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Ridwan, Hardiansyah. (2011). Sedikit Cerita Punk Dari Bandar Lampung. Yogyakarta: Indie Book Corner.
Riyanto, Geger. (2009). Peter L. Beger: Perspektif Metateori. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
Soerjono, Soekanto. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Widya, G. (2010). Ideologi Yang Disalahpahami. Jogjakarta: Garasi House Of Book.
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Himmah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).