PENGAKUAN DIRI NARAPIDANA ATAS HASIL PEMASYARAKATAN SERTA IMPLIKASINYA PADA SIKAP JERA DAN KEINGINAN RESOSIALISASI
DOI:
https://doi.org/10.47313/jib.v40i49.247Keywords:
prisoners, rehabilitation programs, goal attainment, variables, success of Lembaga PemasyarakatanAbstract
This account is made on the ground that in the past, beginning 1964, the goal of rehabilitating or re-educating prisoners were not satisfactorily achieved. The problem statement of the study is to see the extent of success of rehabilitation programmes. The method used in the study is a comparative study by comparing the plan on rehabilitation program and its implementation and its impact on the prisoners’ response to the program. The hypothesis that the six variables (rehabilitation program, the jury’s decision, the prisoners’s religious devoutness, the desire to live normal life,the respect of family life, and self-actualization simultaneously affect perceived success of rehabilitation program; wahereas the hypothesis 2 the same six variables above partially affect prisoners recognition of the
successs of the program.
References
Astuti, Ari. (2011), Pembinaan Mental Narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta. Jurnal Citizenship,
Vol. 1, No. 1, Juli
Awan, Imran. (2013). “Muslim Prisoners, Radicalization and Rehabilitation in British Prisons”, Journal of Muslim Minority Affairs, Vol. 33, No. 3.
Departemen Kriminologi FISIP-UI. (2010). Bunga Rampai Kriminologi: Dari Kejahatan & Penyimpangan, Sampai Renungan Teoritis. Depok: FISIP-UI Press
Dermawan, Mohammad Kemal. (2013). Memahami Strategi Pencegahan Kejahatan. Jakarta: Departemen Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Dwiatmodjo, Haryanto.2013. Pelaksanaan Pidana dan Pembinaan Narapidana Tindak Pidana Narkotika (Studi terhadap Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Yogyakarta).Perspektif, Volume XVIII, No. 2.
Gatotoh, Augustine Mwangi, Briston E.E. Omulema, dan Dankitt Nassiuma. (2011).”Correctional Attitudes: An Impetus for a Paradigm Shift in Inmate Rehabilitation,” Vol. 1, No. 4, April.
Harsono, HC. (1995). Sistem Baru Pembinaan Narapidana. Jakarta: Djambatan.
Kellar, Mark. (2005). “The Rehabilitation Dilemma in Texas County Jails,” The Southwest Journal of Criminal Justice, Vol. 2, No. 2
Klein, Stuart. (1978). Prisoners Rights to Physical and Mental Health Care: A Modern Expansion of the Eight Amanbdement’s Cru7ek and Unusual Punishment Clause. Fordham Urban Law Journal, Vol. 7, Issue 1.
Kuncoro, Mudrajad. (2011 ). Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk Bisnis & Ekonomi (edisi keempat). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Meliala, Adrinaus (peny).(2011). Viktimologi: Bunga Rampai Kajian tentang Korban Kejahatan. Jakarta: Departemen Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. M.O., Asokhia, dan Osumah Obaze Agbonluae. (2013). “Assesment of Rehabilitation Services in Nigerian Prison in Edo State”, American International Journal of Contemporary Research, Vol. 3, No. 1, January.
Muladi. 1995. Lembaga Pidana Bersyarat. Bandung: Alumni
_______dan Barda Nawawi Arief. (1992). Bunga Rampai Hukum Pidana. Bandung: Alumni.
Mustofa, Muhammad. (2013). Metode Penelitian Kriminologi(edisi ketiga). Jakarta: Kencana Prenada Media Group
__________. (2010). Kriminologi: Kajian Sosiologi terhadap Kriminalitas, Perilaku Menyimpang dan Pelanggaran Hukum(edisi kedua). Bekasi: Sari Ilmu Pratama.
Pizarro, Jesenia, & Vanja M.K. Stenius. (2004).Supermax Prisons: Their Rise, Current Practices, and Effect on Inmates.The Prison
Journal, Vol. 84, No. 2, June
Reed, John. (2002). Delivering Psychiatric Crae to Prisoners: Problems and Solutions Advance in Psychiatric Treatment, Vol. 8.
Ross, Michael, Alison Liebling, Pamela Diamond, William Saylor. tanpa tahun, “Measurement of Prison Social Climate: A Comparison of an Inmate M easure in England and the US,” an article submitted to Punishment & Society, manuscript 1152.
Septian, Farid. (2010). Pelaksanaan Deredikalisasi Narapidana Terorisme di Lembaga Pemasyrakatan kleas I Cipinang.Jurnal Kriminologi Indonesia, Vol. 7, No. I, Mei
Sugiyono. (2013 ). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods)(cetakan ketiga). Bandung: Penerbit Alfabeta
Supatmi, Mamik Sri, & Herlina Permata Sari.(2007). Dasar-Dasar Teori Sosial Kejahatan. Jakarta: PTIK Press
Supranto, J. (2008). Statistik: Teori dan Aplikasi jilid 1 (edisi ketujh). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suwarto. (2007). “Pengembangan Ide Individualisasi Pidana dalam Pembinaan Narapidana Wanita (Studi Pembinaan Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Tanjung Gusta Medan),” Disertasi pada Sekolah pascasarjana, Program Doktor Ilmu Hukum, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Suyanto, G.(1981). Seluk-Beluk Pemasyarakatan. Jakarta: BPHN,
Departemen Kehakiman RI.
Wijaya, Rhigetti Kheymal. (2012). “Karakteristik Pembinaan Narapidana Narkotika (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Besi Nusakambangan”, tesis pada Program Magister Ilmu Hukum, Universitas Diponegoro.
Wulandari, Sri. tanpa tahun. “Efektivitas Sistem Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan terhadap Tujuan Pemidanaan,” Serat Acitaya, jurnal ilmiah, Untag, Semarang.
Peraturan Perundang-Undangan Indonesia,
Peraturan Pemerintah No. 31 tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3845.