Kepala Adat Sebagai Elite Sosial Dan Politik: Manifestasi Hegemoni Nilai Adat Dalam Praktik Kepemimpinan Tradisional

Authors

  • Iqbal Fadrullah Program Studi Pascasarjana Ilmu Politik, Universitas Nasional,
  • Firdaus Syam Program Studi Pascasarjana Ilmu Politik, Universitas Nasional

DOI:

https://doi.org/10.47313/jidb.v45i1.3035

Keywords:

hegemoni adat, elite sosial, preferensi politik

Abstract

This writing examines the role and influence of the traditional leader in the Kasepuhan Cisungsang community, South Banten. Culture and customary values play a central role in regulating the life of this community. The traditional leader holds high authority and is respected in guiding them. The theories of elite and hegemony are employed to analyze this phenomenon. This study is qualitative in nature and its results indicate that the traditional leader possesses traditional authority, serves as a moral and spiritual leader, and influences social, cultural, and political decisions. The theory of elite depicts the traditional leader as part of the social elite that controls the indigenous society. The theory of hegemony illustrates how the traditional leader utilizes customary values to influence the community and maintain power. In the realm of politics, the traditional leader affects public election preferences. The role of the traditional leader as an elite is also reflected in their influence over community election preferences. The traditional leader shapes the views and actions of the community, especially during elections. This phenomenon emphasizes that the traditional leader is not only a customary leader but also has significant local political impact. The traditional leader leverages the hegemony of customary values to articulate leadership and influence the community, while the community adheres to customary values and the leadership of the traditional leader, creating a mutually beneficial relationship.

 

Abstrak

Tulisan ini mengkaji peranan dan pengaruh kepala adat di masyarakat Kasepuhan Cisungsang, Banten Kidul. Budaya dan nilai adat memainkan peran sentral dalam mengatur kehidupan komunitas ini. Kepala adat memegang wewenang yang tinggi dan dihormati dalam membimbing mereka. Pendekatan teori elit dan hegemoni digunakan untuk menganalisis fenomena ini. Penelitian ini bersifat kualitatif dan hasilnya menunjukkan bahwa kepala adat memiliki otoritas tradisional, berperan sebagai pemimpin moral dan spiritual, serta mempengaruhi keputusan sosial, budaya, dan politik. Teori elit menggambarkan kepala adat sebagai bagian dari elit sosial yang mengontrol masyarakat adat. Teori hegemoni menggambarkan cara kepala adat memanfaatkan nilai adat untuk memengaruhi masyarakat dan mempertahankan kekuasaan. Dalam ranah politik, kepala adat berpengaruh pada preferensi pemilihan umum. Peran kepala adat sebagai elit juga tercermin dalam pengaruhnya terhadap preferensi pemilihan masyarakat. Kepala adat membentuk pandangan dan tindakan masyarakat, terutama dalam pemilihan umum. Fenomena ini menegaskan bahwa kepala adat tak hanya pemimpin adat, tetapi juga mempunyai dampak politik lokal yang besar. Kepala adat memanfaatkan hegemoni nilai adat untuk mengartikulasikan kepemimpinan dan memengaruhi masyarakat, sementara masyarakat patuh pada nilai adat dan kepemimpinan kepala adat, menciptakan hubungan saling menguntungkan.

References

Almond, Gabriel A.dan Sidney Verba. (1984). Budaya Politik: Tingkah Laku Politik Dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bina Aksara

Budiarjo, Miriam. (2016). “Dasar-Dasar Ilmu Politik edisi revisi” Gramedia: Jakarta.

Foucault, Michel. (1988). In Lawrence D. Kritzman (ed). Michel Foucault: Politic, Philosophy, Culture. New York: Routledge.

G. Almond, G.B Powell, R. Dalton & K. Strøm. (2009). Comparative Politics Today: A World View, 9 th edn, Person Longman, New York

Haryanto. (2017). Elit, Massa, dan Kekuasaan: Suatu Bahasan Pengantar. Yogyakarta, Indonesia: Research Center for Politics and Government (PolGov)

Jurdi, Fajlurrahman. (2018). Pengant Hukum Pemilihan Umum, Jakarta: Kencana

Keller. S. (1998). Penguasa dan Kelompok Elite, Peran Elite Penentu dalam Masyarakat Modern. Jakarta, Indonesia: CV Rajawali

Mahpudin (2020). Partisipasi Politik Masyarakat Adat Baduy dan Implikasinya terhadap Representasi Politik: Kepentingan Adat yang Tersisih. Jurnal Ilmu Politik Vol.x No.x; Hal 113 - 128

Malik, Abdul. (2016). Berjuang Menegakan Eksistensi: Komunikasi Politik Mayarakat Adat Kasepuhan Banten Kidul, Biro Humas Dan Protokoler Provinsi Banten

Muazzin. (2014). Hak Masyarakat Adat (Indigenous Peoples) atas Sumber Daya Alam: Perspektif Hukum Internasional. Jurnal Ilmu Hukum

Satori dan Nurohman, (2018). Partisipasi Politik Masyarakat Adat Dalam Formulasi Kebijakan (Deskripsi tentang Partisipasi Politik Masyarakat Kampung Kuta dalam Formulasi Kebijakan di Desa Karangpaninggal Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis)

Sembiring, R. A., & Khoiri, M. (2021). The Relation of Elite, Sub-Elite, and Village Community in Maintaining the Masra Family Dynasty in Gapurana Village, Sumenep Regency: Study on the H. Andiwarto Regime in 2013-2019. Society, 9(2), 420-428.

Siregar, Mangihut. (2021). Teori Politik Postmodern: Menjelajahi Pemikiran Lyotard, Foucault, Baudillard, Bourdieu, dan Derrida. Malang: Inteligensia Media.

Winarno, Budi. (2007). Sistem Politik Indonesia Era Reformasi. Yogyakarta: Medpress

Published

2024-04-30

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.