SASI SEBAGAI BUDAYA KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DI KEPULAUAN MALUKU
DOI:
https://doi.org/10.47313/jib.v41i59.453Keywords:
Sasi, Maluku, local wisdom, conservation, natural resourcesAbstract
Sasi is an effort to conserve natural resources on land and sea by the indigenous people of Maluku. The practices are based on the knowledge of the community, sasi set the time or period when a resource can be harvested in order not to disrupt its life cycle. Sasi can be regarded as one of the local wisdom that can assist conservation efforts categorized by IUCN in criterion VI. There are two types of sasi which is managed by customs and sasi which is managed by religious institutution such as mosque and a church, where religious and adat leaders usually interrelated and cooperate. Sasi protects marine biota that has high economic value or the target market consumption and local communities. Sasi protect three common marine biota are lompa (Thryssa baelama), sea cucumber (Holothuroidea spp) and lola (Trochus niloticus). Sasi implement customary law and all the rules applied have good sanctions in the form of fines or sanctions that are supernatural or mystical. As an effort to conserve marine and fishery resources, sasi has a role from various aspects in terms of ecology, social culture and economy. Along with the development and modernization, sasi tradition challenges by some contstrains such as social and political dynamics.References
Adhuri DS. 2004. How can traditional marine resource management support
a responsible fishery? Lessons learned from Maluku. Proceeding The
International Institute of Fisheries Economics & Trade (IIFET).
Jepang, 2004.
Asrul, Rindarjono MG, Sarwono. 2017. Eksistensi sasi dalam pengelolaan
lingkungan hidup dan peran serta masyarakat di negeri Haruku
kabupaten Maluku Tengah provinsi Maluku tahun 2013. Jurnal
EcoGeo Vol. 3 (1): 69-81.
Astika NST. 2016. Pelestarian sumber daya perikanan berdasarkan sistem
hukum adat sasi laut dan undang-undang perikanan RI. Skripsi.
Departemen Bagian Hukum Perdata. Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Boli P, Yulianda F, Damar A et al. 2014. Benefits of sasi for conservation of
marine resources in Raja Ampat, Papua. Jurnal Manajemen Hutan
Tropika Vol. 2010 (2): 131-139.
Dudley, N. 2008 Guidelines for Applying Protected Area Management
Categories. Gland, Switzerland: IUCN- x + 86 p.
Damardjati KM, Kusrini T. 2015. Pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal. Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Kehutanan. 2008. Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam tentang penetapan kuota tangkap Lola Merah (Trochus niloticus) di provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Sumatera Utara dan Bengkulu untuk periode tahun 2008. Jakarta.
Elfemi N. 2013. Sasi, kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya laut
(Kasus; Masyarakat suku Tanimbar di desa Adaut, kecamatan Selaru,
kabupaten Maluku Tenggara Barat). Jurnal Pelangi Vol 6 (1) : 23-30.
Ernawi IS. 2009. Kearifan lokal dalam perspektif penataan ruang. h. 6-18.
Dalam : Kearifan lokal dalam perencanaan dan perancangan kota
untuk mewujudkan arsitektur kota yang berkelanjutan. Edisi Pertama.
Group Konservasi Arsitektur dan Kota. Malang. Http://www.e-
journal.uajy.ac.id. diakses 20 April 2017.
Etlegar D. 2013. Peran lembaga adat sasi dalam pengelolaan sumberdaya
dusun di negeri Allang kecamatan Leihitu Barat, kabupaten Maluku
Tengah. Skripsi. Departemen Manajemen Hutan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Fadlun AA. 2006. Kajian yuridis terhadap sasi sebagai model konservasi
sumberdaya alam berbasis masyarakat di Maluku Tengah. Thesis. Sub
Program Hukum Pemerintahan Wilayah Kepulauan. Program Studi
Ilmu Hukum. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Farneubun TM. 2014. Etnobotani pangan dan obat masyarakat suku Kei
kampung adat Waur Kei Besar Maluku Tenggara. Skripsi.
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Hardin G. 1968. The tragedy of commons. Journal Science Vol. 162 (3869) :
-1248.
Https://www.nwf.org/Wildlife/Wildlife-Library/Invertebrates/Sea-
Cucumber.aspx. National Wildlife Federation. Sea Cucumber.
Diakses Tanggal 15 Juni 2017.
Http://www.wildsingapore.com/wildfacts/mollusca/gastropoda/trochidae/nilo
ticus.htm. WildSingapore. Giant top shell snail, Tectus niloticus.
Diakses Tanggal 1 Mei 2017.
Karepesina SS, Susilo E, Indrayani E. 2013. Eksistensi hukum adat dalam
melindungi pelestarian sasi ikan lompa di desa Haruku Kabupaten
Maluku Tengah. Jurnal ECSOFiM Vol. 1 (1) : 25-41.
Kusapy DL, Lay C, Kaho YR. 2005. Manajemen konflik dalam pemanfaatan
sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan hidup lewat pelaksanaan
hukum adat sasI. Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 12 (3) : 130-
Kusumadinata A. 2015. Peran komunikasi dalam menjaga kearifan lokal
(Studi kasus sasi di desa Ohoider Tawun, kabupaten Maluku
Tenggara). Jurnal Sosial Humaniora Vol. 6 (1) : 23-32.
Kuwati, Martosupono M, Mangimbulude JC. 2014. Konservasi berbasis
kearifan lokal (studi kasus: sasi di kabupaten Raja Ampat). h. A.19-
A.15. Prosiding Seminar Nasional Raja Ampat Waisai “Raja Ampat
and Future of Humanity (As A World Heritage)". Universitas Kristen
Satya Wacana. Waisai, 12 – 13 Agustus 2014
Latuconsina H. 2009. Eksistensi sasi laut dalam pengelolaan perikanan
berkelanjutan berbasis komunitas lokal di Maluku. Jurnal Manajemen
Sumberdaya Perairan TRITON Vol. 5 (1) : 63-71.
Leimena HEP, Subahar ST. 2006. Potensi reproduksi keong Lola (Trochus
niloticus) di pulau Saparua, Maluku Tengah. Jurnal Hayati Vol. 13 (2)
: 49-52.
Lestari E, Satria A. 2015. Peranan sistem sasi dalam menunjang pengelolaan
berkelanjutan pada kawasan konservasi perairan daerah Raja Ampat.
Buletin Ilmiah “MARINA” Sosek Kelautan dan Perikanan Vol. 1 (2) :
-76.
Lewerissa YA. 2009. Pengelolaan teripang berbasis sasi di negeri Porto dan
desa Warialau provinsi Maluku. Thesis. Sekolah Pasca Sarjana
Institut Pertanian Bogor.
Mainassy MC, Uktolseja JLA, Martosupono M. 2011. Pendugaan kandungan
beta karoten ikan Lompa (Thryssa baelama) di perairan pantai Apui,
Maluku Tengah. Jurnal Perikanan (Journal of Fisheries Sciences) Vol.
(2) : 51-59.
Mangunjaya, F.M & A S Abbas. 2009. Khazanah Alam: Menggali Tradisi
Islam untuk Konservasi Alam. Yayasan Obor Indonesia
.
Mangunjaya,FM.& Joan Dinata. 2017. Ecosystem Faith-Based Protection in
Sumatra, Case Study for Minangkabau Tradition. In J.M.Mallarach et
al (Eds). Sacred Natural Sites with a Primary Focus on Islam.
Proceeding the Fourth Workshop of IUCN/WCPA Specialist Group
on Cultural and Spiritual Values of Protected Areas, held in the
Franciscan Retreat House of Porziuncola - Baħar iċ-Ċagħaq, in Malta,
-28 April 2017. Delos Initiative Proceeding (In Press)
Myers PR, Espinosa CS, Parr T et al. 2017. Thryssa baelama Hairfin
anchovy.
http://animaldiversity.org/accounts/Thryssa_baelama/classification/.
Diakses Tanggal 15 Maret 2017.
Myers, R.F., 1991. Micronesian reef fishes.
http://www.fishbase.org/summary/582. Ref. 1602. Diakses Tanggal
Maret 2017
Ohorella S, Suharjito D, Ichwandi I. 2011. Efektivitas kelembagaan lokal
dalam pengelolaan sumber daya hutan pada masyarakat Rumahkay di
Seram Bagian Barat, Maluku. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol.
(2) : 49-55.
Patriana R, Adiwibowo S, Kinseng RA et al. 2016. Perubahan kelembagaan
dalam pengelolaan sumberdaya laut tradisional (Kasus kelembagaan
sasi di Kaimana. Jurnal Sosiologi Pedesaan Hal : 257-264.
Pattinama W, Pattipelony M. 2003. Upacara sasi ikan Lompa di negeri
Haruku. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Balai Kajian dan
Nilai Tradisional.
Randall JE. 1995. Taxonomic coordinator for families Acanthuridae,
Holocentridae, Microdesmidae, and Mullidae.
Http://www.fishbase.org. Diakses Tanggal 13 Maret 2017.
Republik Indonesia. 2007. Undang-undang nomor 27 tahun 2007 tentang
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Jakarta.
Republik Indonesia. 2004. Undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang
perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor
Tahun 2009. Jakarta.
Republik Indonesia. 2004. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang
pemerintahan daerah. Jakarta.
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Jakarta.
Sofyaun A. 2012. Analisis kelembagaan sasi dalam pengelolaan perikanan
tangkap di kecamatan Seram Timur. Skripsi. Departemen
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian Bogor.
Solihin A. 2010. Konservasi sumberdaya ikan berbasis kearifan lokal.
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jenderal Kelautan
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, dan Direktorat Konservasi dan Jenis
Ikan.
Solihin A. 2011. Sasi teripang: Upaya konservasi dalam membangun desa
pesisir. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Pulau-pulau
Kecil. h. 33-40. ISBN: 978-602-98439-2-7.
Subair. 2015. Pengetahuan lokal dan pembangunan pedesaan: analisis ‘sasi’
dalam arus modernisasi. Makalah. Institut Agama Islam Negeri
Ambon.
Suhartini. 2009. Kajian kearifan lokal masyarakat dalam pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan. Prosiding Seminar Nasional
Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA : B-206-B-218.
Yogyakarta, 16 Mei 2009.
Tuhumury, Frederik S. 2011. Analisis aspek bioekologi, sosekbud, hukum
dan kelembagaan dalam pengelolaan sumberdaya siput Lola (Trochus
niloticus, Linn) di pesisir pulau Saparua, kecamatan Saparua,
kabupaten Maluku Tengah provinsi Maluku. Thesis. Universitas
Diponergoro. Semarang.
Ummanah. 2013. Sasi laut komunitas nelayan di Maluku Tenggara, provinsi
Maluku. Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol. 18 (3).
Http://www.jurnalpariwisata.stptrisakti.ac.id .Diakses 12 Februari
Wekke IS. 2015. Sasi masjid dan adat: praktik konservasi lingkungan
masyarakat minoritas muslim Raja Ampat. Jurnal Al-Tahrir Vol. 15
(1) : 1-20.
Whitehead PJP. Nelson GJ. Wongratana T. 1988. Clupeoid fishes of the
world (Suborder Clupeoidei). An annotated and illustrated catalogue
of the herrings, sardines, pilchards, sprats, shads, anchovies and wolf-
herrings. FAO Fish. Ref. 189. http://www.fishbase.org/summary/582.
Diakses Tanggal 10 Maret 2017.
Zell H. 2011. Tectus niloticus.
https://en.wikipedia.org/wiki/Tectus_niloticus#/media. Diakses
Tanggal 1 Mei 2017.
Zulkarnain MS. 2007. Studi kebijakan sistem perizinan penangkapan ikan di
kecamatan pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah Maluku. Skripsi.
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Institut Pertanian
Bogor.