CITY DEVELOPMENT AND HERITAGE MANAGEMENT: CASE STUDIES OF KOTATUA JAKARTA, INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.47313/jib.v41i62.658Keywords:
heritage, Kotatua, gentrifikasi, konservasi, revitalisasiAbstract
Kotatua Jakarta sebagai bekas ibu kota Jakarta, Batavia. Kotatua Jakarta menunjukkan perkembangan kota dan evolusi dari kota tradisional hingga kota kolonial di dunia timur dan sebagai kota multi-etnis serta akulturasi dengan perencanaan kota-kota Eropa pada abad 16-18. Sayangnya, dampak negatif dari pembangunan fisik juga mengakibatkan penurunan nilai warisan budaya yang nyata seperti Situs Pasar Ikan dan area sekitarnya serta Situs Gudang Timur (Graanpakhuizen). Program revitalisasi sudah dimulai dari tahun 1975 dan sejalan dengan pertumbuhan pariwisata di Jakarta tidak dilaksanakan dengan benar. Studi ini menemukan bahwa proses gentrifikasi negatif daripada revitalisasi itu sendiri di kawasan cagar budaya Kotatua Jakarta. Konsultasi dan pembangunan di kotatua harus melibatkan pihak pelestarian, badan perencanaan kota, dan dengan pemangku kepentingan bisnis lokal dan komunitas penduduk. Beragam cagar budaya yang penting harus diperkuat untuk semua pemangku kepentingan dan situs yang dilindungi oleh informasi yang tepat. Dengan demikian, rencana konservasi terpadu dapat diimplementasikan dengan partisipasi semua pihak.References
Crinson, M., (ed.), 2005. Urban Memory: History and Amnesia in the Modern City. New York: Routledge.
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, 2007. Sejarah Kotatua. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman.
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman, 2007. Guideline Kotatua. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman.
Haris, T., 2007. Kota dan Masyarakat Jakarta: Dari Kota Tradisional ke Kota Kolonial (Abad 16-18 M). Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Heuken, A., 1997. Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta. Jakarta: Cipta Loka Caraka
Jakarta History Museum, 2014. Fatahillah: The Founder of Jakarta City. Jakarta City Government Office of Tourism and Culture, Province of DKI-Jakarta.
Lafrenz Samuel, K., 2015. “Material Heritage and Poverty,” in Sophia Labadi and Colin Long (eds) Heritage and Globalisation, pp. 202213. New York: Routledge.
Mason, R., 2002. “Assessing Values in Conservation Planning: Methodologies Issues and Choices,” in Research Report of Assessing the Values of Cultural Heritage, The Getty Conservation Institute, Los Angeles.
Orbasli, A., 2000. Tourists in Historic Town: Urban Conservation and Heritage Management. London: E & FN Spon.
Pettman, B., 2015. “Old City Wall Conservation Report and Recommendation, Kotatua Jakarta,” in Report for UNESCO Office Jakarta-Indonesia and DKI Jakarta Provincial Government. Jakarta
Pusat Dokumentasi Arsitektur and UNESCO, 2015. “Eks-Graanpakhuizen (Gudang) VOC atau Gudang Timur Batavia,” in Training of Trainers Workshop: Caring for Our Heritage Building: Revitalizing Indonesia Heritage Districts, November 9-13th 2015, Jakarta.
Pusat Dokumentasi Arsitektur and Direktorat Jendral Peninggalan Purbakala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2010. “City Walls of Batavia Fort" in Inventory and Identification of Forts in Indonesia 2007-2010. Jakarta.
Pusat Konservasi Cagar Budaya, 2016. Kawasan Cagar Budaya Kotatua Jakarta: Evaluasi Bangunan dan Struktur. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta (unpublished)
Mundardjito, 2006. “Strategi Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Candi Borobudur: Pendekatan Integratif dan Partisipatif,” in National Seminar Strategi Pengembangan Kebudayaan dan Kepariwisataan Nasional Ke Depan, Badan Pengembangan Sumberdaya, Departemen Kebudyaan dan Pariwisata, Agustus 30-31th 2006, Jakarta.
Mundardjito, 2008a. “Old-City Batavia: Protection Issues,” in Seminar of the Department of Archaeology, Faculty of Humanities, University of Indonesia on March 24th , 2008 at Faculty of Humanity Campus, University of Indonesia, Depok.
Mundardjito, 2008b. “The Problems in Assessment of Heritage Values,” in Paper presented The Workshop on Cultural Tourism, October 13-16th 2008, Yogyakarta, Indonesia.
Neuman, W.L., 1997. Social Research Method: Qualitative and Quantitative Approaches. Allyn and Bacon, Boston (edisi ketiga).
Smith, J., 2015. “Civic Engagement Tools for Urban Conservation,” in F. Badarin and R. van Oers (eds) Reconnecting the City: The Historic Urban Landscape Approach and the Future of Urban Heritage, pp. 221-248. Oxford: John Willey&Sons, Ltd.
Sumintardja, D., and A. Sulistyo, 2015. “Peningkatan Wawasan Benda Cagar Budaya Bagi Masyarakat dan Aparatur di Kota Administrasi Jakarta Pusat,” Project Report Budget Year 2015, Centre Jakarta City Government of Tourism and Culture Office, Provinve of DKI-Jakarta.
Singarimbun, M. dan S. Effendi (ed.), 1989. Metode Penelitian Survai. Lembaga Penelitian,Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta (edisi revisi).
Sulistyo, A., 2015. “Jakarta Old-City: Toward World Level of Urban Heritage,” in Asia-Pasific Training Course on Historic Urban Landscape (HUL) Report, pp. 260-267, Shanghai, December 14-17th 2015. China.
Surjomiharjo, A., 2000. History of the City of Jakarta. Museums and Restoration Officials of Specific Region of Capital of Jakarta.
Van der Burg, P.H., 2007. “Batavia Yang Tidak Sehat dan Kemerosotan VOC Pada Abad Kedelapan Belas,” in Jakarta-Batavia: Esai SosioKultural: pp. 44—77, Kees Grijns and Peter J.M. Nas (ed.). Jakarta: KITLV-Jakarta and Banana Publishing.
Zielenbach, S., 2000. The Art of Revitalization: Improving Condition in Distressed Inner-City Neigborhoods. New York: Garland
Internet
http://www.geheugenvannederland.nl http://photo.liputan6.com/news/puluhan-alat-berat-ratakan-bangunankawasan-luar-batang-2480577 http://megapolitan.kompas.com/read/2011/11/21/01440363/Mereka.Bertahan .Hidup.di.Permukiman.Padat.Penduduk