Studi Cara Pandang Perempuan Dalam Film Charlie’s Angels
DOI:
https://doi.org/10.47313/pjsh.v7i2.1854Keywords:
female gaze, film, male gaze, charlie’s angle, semiotika, denotasi, konotasi, mitos, makna.Abstract
Film is a medium for delivering messages through moving images. However, often in film narratives, there is a point of view of the dominance of male characters as subjects and active characters while women as passive characters or objects. Thus, women are often seen as a group that is vulnerable to violence, both sexual and symbolic violence. This article aimed to find a woman's point of view in Charlie's Angels, where women are seen as the dominant subject and not a vulnerable group. This research employed a descriptive-qualitative research method with primary and secondary data sources. The primary data was the Charlie's Angels film, while the secondary data was supporting documents such as books and articles. Data collection techniques employed documentation techniques. The data analysis technique applied Roland Barthes Semiotics to find denotations, connotations, and myths in film scenes to explore their meaning. In addition, this study used Tseelon's theory which states that in the film, there is a woman's point of view that rejects the notion that women are considered sexual objects formed from the point of view of men. The results of this study indicated that the Charlie's Angels film transparently applied a female perspective, made women's roles more dominant than men's, and negated the concept of women as sexual objects from the male point of view
Film merupakan media penyampai pesan melalui gambar bergerak. Namun, sering kali dalam narasi film, terdapat sudut pandang dominasi tokoh laki-laki sebagai subjek dan tokoh aktif, sementara perempuan sebagai tokoh pasif atau objek. Sehingga, perempuan seringkali dipandang sebagai kelompok yang rentan dengan kekerasan, baik kekerasan seksual maupun simbolik. Artikel ini bertujuan menemukan sudut pandang perempuan dalam film Charlie’s Angels yang mana perempuan dipandang sebagai subjek yang dominan dan bukanlah kelompok yang rentan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan ialah film Charlie’s Angels, sedangkan data sekunder berupa dokumen pendukung, seperti buku penunjang dan artikel. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Semiotika Roland Barthes untuk menemukan denotasi, konotasi, mitos dalam adegan-adegan film dalam teks, sehingga dapat digali maknanya. Selain itu, penelitian ini menggunakan teori Tseelon yang menyatakan jika dalam film terdapat sudut pandang perempuan yang menolak adanya kepercayaan jika perempuan dianggap sebagai objek seksual yang dibentuk berdasar sudut pandang laki–laki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Charlie’s Angels secara transparan menggunakan perspektif perempuan dan membuat peran perempuan menjadi lebih dominan daripada laki-laki, serta meniadakan konsep perempuan sebagai objek seksual dari sudut pandang laki-laki.
References
Ardiyanto, E. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbosa Rakatama Media.
Barthes, R. (2012). Elemen-Elemen Semiologi. Diterjemahkan oleh : Kahfie Nararuddin . Yogyakarta: Percetakan Jalasutra.
Hadi, I. (2021). Denotative and Connotative Meaning Analysis in the Greatest Showman Album. Jurnal Bahasa Indonesia Prima, 3(2), 181-189.
Levine, E. (2008). Remaking Charlie's Angels. Feminist Media Studies, 8(4), 375-389. doi:10.1080/14680770802420295.
Mulvey, L. (1989). "Visual Pleasure and Narrative Cinema", dalam Laura Mulvey. Visual and Other Pleasure. London: The Macmillan Press.
Mega, R. U., & Tawami, T. (2022). Semiotic Analysis on Film Industry: Case Study Suspiria Movie Poster. International Journal of Education, Information Technology and Others (IJEIT), 5(4), 110-122. doi:10.5281/ zenodo. 6979222.
Sobur, A. (2001). Analisis Teks Media. Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tseelon, E. (1995). The Masque of Femininity, Presentation of Woman in Everyday Life.
Tumer, G. (1999). Film as Social Practice. London & New York : Routledge.
Tanjung, S., & Ramanda, I. (2019). Semiotics of Border (Analysis of Batas, a Film of Rudi Soedjarwo). Informasi, 49(1), 37-49. doi:10.21831/informasi.v49i1. 25396.
Zuhdah, D. R. A., S. N. I. (2020). An Analysis of Denotation and Connotation in Chairil Anwar’s Poem. e-Journal of Linguistics, 14(1), 103 - 112. doi:10.24843/e-jl.2020.v14.i01.p011.
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-No Derivative (CC BY-NC-ND), yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal BACA dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
- Setiap terbitan Populis Jurnal Sosial dan Humaniora, baik cetak maupun elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.