Implikasi Pendidikan Keagamaan Terhadap Moderasi Beragama di SMTK Marturia Sentani Kabupaten Jayapura Tahun 2022
DOI:
https://doi.org/10.47313/pjsh.v8i1.1909Keywords:
implikasi, moderasi beragama, siswa SMTK Marturia.Abstract
Religious moderation is not only limited to the scope of cognition, but the essence of it requires a moderate attitude in form of action. This study tries to find out the implications of religious education on religious moderation in SMTK Maturia Sentani. The method used in this study was descriptive qaulitaive. The samples of this study were taken from 18 students of twelth grade and 14 teachers. Techniques in collecting data were applied by questionnaires and in-depth interviews. To analyze the data, firstly the percentage of each indicator of religious moderation is carried out such as national commitmen, tolerance, the way of peace, cultural accommodation, and the implications of Christian religious education. Then the percentage results are compared with the interview results as a form of confirmation. The results of this study reveal that students have a high national commitment, prioritize the attitude of peaceful way such as deliberation, dialogue, and do local wisdom as cultrural acomodation for bridging the peaceful like “bakar batu”. However, this study also found or detected the indicator of early radicalism in students. The form of radicalism is not accepting the existence of other groups or religions in their environment and feeling uncomfortable living side by side with other religions. Related to curriculum to support religious moderation, the subject of religious moderation can be included into active curriculum to suppress the emergence of exclusive views.
Moderasi beragama tidak hanya sebatas pada ranah kognisi saja, tetapi hekekat dari moderasi beragama membutuhkan sikap yang moderat yaitu berupa tindakan. Penelitian ini berusaha melihat implikasi pendidikan keagamaan terhadap moderasi beragama pada siswa SMTK Maturia Sentani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 18 siswa yang diambil dari siswa kelas XII dan 14 guru tetap. Teknik dalam mengumpulkan data adalah melalui kuisioner dan wawancara mendalam. Untuk menganalisa data pertama dilakukan persentase pada masing-masing indikator moderasi beragama seperti komitmen kebangsaan, toleransi, jalan damai, akomodasi budaya, dan implikasi pendidikan agama Kristen. Kemudian hasil persentase tersebut disandingkan dengan hasil wawancara sebagai bentuk konfirmasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai komitmen kebangsaan yang tinggi, mengutamakan sikap jalan damai seperti musyawarah, dialog dan yang bersifat kearifan lokal sebagai akomodasi budaya seperti “bakar batu”. Namun penelitian ini juga menemukan atau mendeteksi bibit radikalisme pada siswa. Bentuk sikap radikalisme pada beberapa siswa adalah tidak menerima keberadaan kelompok/agama lain di lingkungan mereka dan merasa tidak nyaman hidup berdampingan dengan agama lain. Implikasi pendidikan keagamaan menyarankan mata pelajaran moderasi agama termuat dalam kurikulum untuk menekan munculnya pandangan ekslusif.
References
Agus Hermanto, M. H. I., Muttaqin, A., Umar, H. M. A., Kurniawan, A., Rimanto, M. H. I., Sundari Astuti, M. P. I., Islahudin, A. N., Apriansyah, S. H. I., Arroyan Na’im, S. H. I., & Gufron, Z. (2021). Moderasi Beragama Dalam Mewujudkan Nilai-Nilai Mubadah. Literasi Nusantara.
Candrawan, I. B. G. (2020). Prosiding Seminar Nasional Moderasi Beragama STHD Klaten Tahun. Prosiding STHD Klaten Jawa Tengah, 1(1), 110–118. https://prosiding.sthd-jateng.ac.id/index.php/psthd/article/view/35.
Darung, A., & Yuda, Y. (2021). Keterlibatan Gereja Katolik Mendukung Moderasi Beragama Berorientasi Pada Komitmen Kebangsaan. Gaudium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral, 5(2), 84–97.
Dute, H. (2022). Integrasi Islam dan Budaya: Studi Budaya Bakar Batu Masyarakat Papua Pegunungan di Kota Jayapura. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 21(1), 88–101.
Fahri, M., & Zainuri, A. (2019). Moderasi Beragama di Indonesia. Intizar, 25(2), 95–100.
Fauzian, R., Hadiat, Ramdani, P., & Yudiyanto, M. (2021). Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal dalam Upaya Membentuk Sikap Moderat Siswa Madrasah. AL-WiJDAN: Journal of Islamic Education Studies, 6(1), 1–14.
Ghozali, M., & Rizal, D. A. (2021). Tafsir Kontekstual Atas Moderasi Dalam Al-Qur’an: Sebuah Konsep Relasi Kemanusiaan. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 17(1), 31–44. https://doi.org/10.23971/jsam.v17i1.2717.
Graendorf, W. C. (1981). Introduction to Biblical Christian Education. Moody Press.
Hadziq, A. (2018). Pendidikan Anti Kekerasan Berwawasan Lingkungan. At-Tarbawi: Jurnal Kajian Kependidikan Islam, 3(1), 55–71.
Kabanga, L., & Paramma, P. (2021). Sikap Tenaga Pendidik dalam Menjalankan Kebijakan “WFH” di Kota Jayapura. Jendela, 9(1), 70–82. https://ojs.ustj.ac.id/jendela/article/view/898.
Kabanga, L., Sobe, M., & Moruk, Y. (2022). Extensive Flouting of Maxim Quantity in Media RRI of Jayapura. ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities, 5, 2022. https://doi.org/10.34050/elsjish.v5i2.21300.
Khamid, N. (2016). Bahaya Radikalisme terhadap NKRI. Millati: Journal of Islamic Studies and Humanities, 1(1), 123. https://doi.org/10.18326/mlt.v1i1.123-152.
Liando Mayske Rinny & Hadirman. (2006). Praktik Kultur Moderasi Beragama dalam Lembaga Pendidikan Muhammadiyah (Studi di SMA Muhammadiyah Manado). Edukasi Islam: Jurnal Pendidikam Islam, 2(1), 379–392. https://doi.org/10.30868/ei.v11i01.2089.
Mayasaroh, K. (2020). Toleransi Strategi Dalam Membangun Kerukunan Antarumat Beragama Di Indonesia. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 3(1), 77–88.
Novalina, M. (2020). Spiritualitas Orang Kristen Dalam Menghadirkan Kerajaan Allah di Tengah Tantangan Radikalisme. Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia, 1(1), 26. https://doi.org/10.46445/jtki.v1i1.293.
Pabbajah, M., Widyanti, R. N., & Widyatmoko, W. F. (2021). Membangun Moderasi Beragama:: Perspektif Konseling Multikultural dan Multireligius di Indonesia. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan Pemikiran Hukum Islam, 13(1), 193–209.
Undang Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional.
Prakosa, P. (2022). Moderasi Beragama: Praksis Kerukunan Antar Umat Beragama. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 4(1), 45–55. https://doi.org/10.37364/jireh.v4i1.69.
Rahman, A., & Supriyadi, S. (2015). Pembentukan Sikap Demokratis melalui Fungsi Musyawarah pada Pengurus dan Anggota HMPS PPKn Universitas Ahmad Dahlan Periode 2013-2014. Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 4(2), 123–138.
Rahmatiani, L., Maftuh, B., & Malihah, E. (2020). Kearifan Lokal Sunda Dalam Menyelesaikan Konflik Kepercayaan Masyarakat Desa Cireja. JPPHK (Jurnal Pendidikan Politik, Hukum Dan Kewarganegaraan), 10(2), 33–42.
Rizky, F. U., & Syam, N. (2021). Komunikasi Persuasif Konten Youtube Kementerian Agama dalam Mengubah Sikap Moderasi Beragama. Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(1), 16–33.
Selanno, S. (2022). Moderasi Beragama Dalam Bingkai Pendidikan Agama Kristen Kehidupan Semuel Selanno Institut Agama Kristen Negeri Manado. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(13), 528–536.
Siahaya, J., Rinukti, N., Setiawan, H. L., Siahaya, C. J., & Sutiono, V. S. (2021). Menstimulasi sikap kerukunan dalam jemaat: Sebuah model moderasi beragama menurut Roma 14:1-4. Kurios, 7(2), 345–351. https://doi.org/10.30995/kur.v7i2.338.
Susanto, E. F., & Kumala, A. (2019). Sikap Toleransi Antaretnis. Tazkiya Journal of Psychology, 7(2), 105–111. https://doi.org/10.15408/tazkiya.v7i2.13462.
Sutrisno, E. (2019). Aktualisasi Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Jurnal Bimas Islam, 12(2), 323–348. https://doi.org/10.37302/jbi.v12i2.113.
Suwarno, S. A., & Aeni, I. N. (2022). MODEL IMPELEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL (Upaya Membangun Kurikulum Berbasis Moderasi Agama). At-Tahsin, 2(1), 8–16.
Triposa, R., & Yulianto, B. (2022). Konstrukti Moderasi Beragama melalui Pembacaan Matius 23:25-32. Jurnal Teologi Gracia Deo, 4(2), 25–32. https://doi.org/10.46929/graciadeo.v4i2.100.
Yewangoe, A. A. (2001). Agama dan kerukunan. BPK Gunung Mulia.
Zuldin, M. (2016). Konflik Agama dan Penyelesaiaannya: Kasus Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 37(2).
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-No Derivative (CC BY-NC-ND), yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal BACA dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
- Setiap terbitan Populis Jurnal Sosial dan Humaniora, baik cetak maupun elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.