Mengukur Keamanan Siber Indonesia Melalui Indikator Pilar Kerjasama Dalam Global Cybersecurity Index (GCI)
DOI:
https://doi.org/10.47313/pjsh.v8i1.1957Keywords:
keamanan siber, kerjasama internasional, global cybersecurity index, ancaman siber, international telecommunication union.Abstract
The revolution of digital technology has changed the landscape of international relations. Communication patterns between countries are becoming more transparent, multi-channel, and involving various parties with dynamic participation from non-state actors. These changing conditions benefit our lives while bringing new challenges that must be managed together internationally. This study discusses Indonesia's ability to manage its cyberspace which is assessed through the Global Cybersecurity Index (GCI) variable. Researchers are interested in analyzing Indonesia's commitment in meeting GCI guidelines, especially on indicators from the pillars of international cooperation that have succeeded in obtaining maximum assessment points from Indonesia's GCI score. Although, from some of the indicators mentioned it is not clearly illustrated whether it is achieved well or not. This research was conducted with qualitative methods, especially case studies to analyze cases systematically and also literature study data collection techniques. To achieve this goal, this article prepared by describing the importance of the pillars of international cooperation in improving Indonesia's global cybersecurity index score in the first part. Then we presented a map of cyberattacks against Indonesia from 2018 to 2020 and compared it with the increase in Indonesia's GCI score in the same period. This paper also describe the dynamics of relations between Indonesian ministries and institutions with their international partners for the third part. Finally, in the fourth part, this paper examine the advantages and disadvantages of Indonesia's efforts to improve the performance of its international cooperation in order to improve the level of its cybersecurity.'
Revolusi teknologi digital telah mengubah lanskap hubungan internasional. Pola komunikasi antar negara menjadi lebih transparan, multi-channel, dan melibatkan berbagai pihak dengan partisipasi yang dinamis dari aktor non-negara. Kondisi yang berubah ini menguntungkan kehidupan kita sekaligus membawa tantangan baru yang harus dikelola bersama secara internasional. Penelitian ini membahas tentang kemampuan Indonesia dalam mengelola ruang sibernya yang dinilai melalui variabel Global Cybersecurity Index (GCI). Peneliti tertarik untuk menganalisis komitmen Indonesia dalam memenuhi pedoman GCI, khususnya pada indikator-indikator dari pilar kerjasama internasional yang berhasil mendapatkan poin penilaian maksimal dari skor GCI Indonesia. Meskipun, dari beberapa indikator yang disebutkan tidak tergambar dengan jelas apakah tercapai dengan baik atau tidak. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, khususnya studi kasus untuk menganalisis kasus secara sistematis dan juga teknik pengumpulan data studi kepustakaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, artikel ini disusun dengan menggambarkan pentingnya pilar kerjasama internasional dalam meningkatkan skor indeks keamanan siber global Indonesia pada bagian pertama. Kemudian kami memaparkan peta serangan siber terhadap Indonesia dari tahun 2018 hingga 2020 dan membandingkannya dengan peningkatan skor GCI Indonesia pada periode yang sama. Tulisan ini juga menggambarkan dinamika hubungan kementerian dan lembaga Indonesia dengan mitra internasionalnya untuk bagian ketiga. Terakhir, pada bagian keempat, makalah ini mengkaji apa keuntungan dan kerugian yang didapatkan dari upaya Indonesia dalam meningkatkan kinerja kerjasama internasionalnya dalam rangka meningkatkan tingkat keamanan sibernya.
References
Aliansyah, M. A. (2018). RI Dorong Penguatan Keamanan Siber & Kerjasama Intelijen Antisipasi Terorisme. Jakarta: merdeka.com.
Anshary, A. D. (2016). Peran International Telecommunication Union Dalam Mengatasi Cyber Crime di Indonesia Tahun 2011-2013. Journal of International Relations, 91-103.
Bagian Komunikasi Publik. (2019, Juni 20). ASEAN-JAPAN Online Cyber Exercise. Retrieved from Badan Siber dan Sandi Negara: https://bssn.go.id/asean-japan-online-cyber-exercise/
Bagian Komunikasi Publik. (2019, Juni 2019). BSSN sebagai Pembicara dalam Forum Strategis Keamanan Global Asia-Pasifik (Shangri-La Dialogue). Retrieved from Badan Siber dan Sandi Negara : https://bssn.go.id/bssn-sebagai-pembicara-dalam-forum-strategis-keamanan-global-asia-pasifik-shangri-la-dialogue/
Biro Hukum dan Humas BSSN. (2018, Agustus 14). BSSN Tandatangani Nota Kesepahaman Kerjasama di Bidang Keamanan Siber Dengan Pemerintah Inggris Raya. Retrieved from Badan Siber dan Sandi Negara: https://bssn.go.id/bssn-tandatangani-nota-kesepahaman-kerjasama-di-bidang-keamanan-siber-dengan-pemerintah-inggris-raya/
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat. (2018, Agustus 31). PRESS RELEASE INDONESIA DAN AUSTRALIA SEPAKAT JALIN KERJASAMA DI BIDANG SIBER. Retrieved from Badan Siber dan Sandi Negara: https://bssn.go.id/press-release-indonesia-dan-australia-sepakat-jalin-kerjasama-di-bidang-siber/
Biro Hukum dan Humas. (2018, Juli 3). PENANDATANGAN LETTER OF INTENT KERJASAMA BIDANG KEAMANAN SIBER KEPALA BSSN DENGAN MENLU BELANDA. Retrieved from Badan Siber dan Sandi Negara: https://bssn.go.id/penandatangan-letter-of-intent-kerjasama-bidang-keamanan-siber-kepala-bssn-dengan-menlu-belanda/
Biro Hukum dan Humas. (2019, July 5). Peran Indonesia dalam Konferensi Bidang Keamanan Internasional. Retrieved from Badan Siber dan Sandi Negara: https://bssn.go.id/peran-indonesia-dalam-konferensi-bidang-keamanan-internasional/
Biro Informasi dan Hukum Kemenko Kemaritiman dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo. (2021, Januari 21). Tingkatkan Kerjasama Bilateral, BSSN Gelar The 1st Cybersecurity Dialogue Indonesia-Belanda. Retrieved from Badan Siber dan Sandi Negara: https://bssn.go.id/tingkatkan-kerjasama-bilateral-bssn-gelar-the-1st-cybersecurity-dialogue-indonesia-belanda/
Bryman, A. (2012). Social Research Method. Great Clarendon Street, Oxford: Oxford University Press.
(2019). BSSN gaet Huawei untuk tingkatkan kemampuan di bidang keamanan siber. Jakarta: indotelko.com.
Bunga, H. (2019). Penanganan Kejahatan Siber, Polri Kerjasama dengan ITB dan Korea. Jakarta: Tempo.co.
Chotimah, H. C. (2019). Tata Kelola Keamanan Siber dan Diplomasi Siber Indonesia di Bawah Kelembagaan Badan Siber dan Sandi Negara. Politica, 113-128.
DiploFoundation. (n.d.). UN GGE and OEWG. Retrieved from Geneva Internet Platform DigWatch: https://dig.watch/processes/un-gge
Direktorat Deteksi Ancaman BSSN. (2018). Laporan Tahunan 2018 Honeynet Project BSSN-IHP. ISSN 2655-8467, 1-50.
Direktorat Deteksi Ancaman BSSN. (2019). Laporan Tahunan 2019 Honeynet Project BSSN-IHP. ISSN 2655-8467, 1-56.
Hakim, L. (2017). Kemenlu : diplomasi siber mutlak diperlukan. Yogyakarta: AntaraYogya.
ID-SIRTII/CC. (2018). Indonesia Cyber Security Monitoring Report 2019. Jakarta: ID-SIRTII/CC.
Irawan, A. W., Yusufianto, A., Agustina, D., Dean, R., & etc. (2020). Laporan Survei Internet APJII 2019-2020 (Q2). Jakarta: Indonesia Survey Center.
ITU. (2019). Global Cybersecurity Index (GCI) 2018. ITU Publications.
ITU. (2021). Global Cybersecurity Index 2020. ITUPublications.
Keating, V. C., & Ruzicka, J. (2014). Trusting relationship in international politics: No need to hedge. Review of International Studies, 753-770.
Keohane, R. O., & Martin, L. L. (1995). The Promise of Institutionalist Theory. International Security, 39-51.
Koran Sindo. (2019, Maret 27). BSSN Beberkan 10 Sektor yang Rentan Serangan Siber. Retrieved from SINDONEWS.com: https://tekno.sindonews.com/berita/1390355/122/bssn-beberkan-10-sektor-yang-rentan-serangan-siber
Luhmann, N. (1979). Trust and Power. New York: John Wiley & Sons.
Luthfi, A. (2020). Investigasi, Tokopedia Kerjasama dengan Kominfo dan BSSN. Jakarta: okezone.com.
Media Indonesia. (2020, Desember 16). Terjadi Peningkatan Jumlah Serangan Siber pada Tahun 2020. Retrieved from mediaindonesia.com: https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/369457/terjadi-peningkatan-jumlah-serangan-siber-pada-tahun-2020
Nursaid, F. A. (2022, Maret 8). Waspada Serangan Siber, Ini Pesan BSSN Kepada Masyarakat. Retrieved from Komite.Id: https://www.komite.id/2022/03/08/waspada-serangan-siber-ini-pesan-bssn-kepada-masyarakat/
Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional Badan Siber dan Sandi Negara. (2019). Indonesia Cyber Security Monitoring Report 2019. Badan SIber dan Sandi Negara.
R. Samuel. (2018). Kerjasama Indonesia Belanda Bangun Centre of Excellence Cyber Security & Big Data dengan Universitas Budi Luhur. Jakarta: komite.id.
Ristianto, C. (2019, 05 24). BSSN Raih Peringkat ke-41 dalam Global Cyber Security Index. Retrieved from Kompas.com: https://nasional.kompas.com/read/2019/05/24/16374011/bssn-raih-peringkat-ke-41-dalam-global-cyber-security-index
Saputra, P. N., Sudirman, A., Sinaga, O., Wardhana, W., & Hayana, N. (2019). Addressing Indonesia's Cyber Security through Public-Private Partnership (PPP). Central European Journal of International and Security Studies (CEJISS), 104-120.
Setu, F. (2018, 10 02). Ajukan Jadi Anggota Dewan ITU, Indonesia Siap Lakukan Transformasi Teknologi. Retrieved from KOMINFO: https://kominfo.go.id/content/detail/14805/siaran-pers-no-252hmkominfo102018-tentang-ajukan-jadi-anggota-dewan-itu-indonesia-siap-lakukan-transformasi-teknologi/0/siaran_pers
Siburian, H. (2020, 12 22). Strategi Keamanan Siber dan Pertumbuhan Ekonomi Digital. (C. Mae, Interviewer)
Sultan, R. (2021). Gojek dan Tokopedia merger menjadi GoTo, ini kata idEA. Jakarta: Kontan.co.id.
Umah, A. (2019, October 01). Rudiantara: RI Masuk 2 Besar Negara Target Serangan Siber. Retrieved from CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191001160328-37-103579/rudiantara-ri-masuk-2-besar-negara-target-serangan-siber
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-No Derivative (CC BY-NC-ND), yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal BACA dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
- Setiap terbitan Populis Jurnal Sosial dan Humaniora, baik cetak maupun elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.