Gerakan Demokrasi Kelompok Marginal: Perlawanan Nelayan Perempuan Terhadap Reklamasi Teluk Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.47313/pjsh.v8i2.2878Abstract
Reclamation of Jakarta Bay is one of the controversial development issues in Jakarta in the 2016-2018 period. The debate that arises from the injustice of this development is a concern because it produces inequality that affects fishermen's access to marine resources that become livelihoods. The movement of fishermen's groups became a resistance by raising environmental issues and the influence of large economic interest groups in making public policy. This paper has a different focus, namely the impact of reclamation on the welfare of fishermen and especially fisherwomen. This issue is important to raise not only because of the consequences that fishermen can experience, but also because it shows the problem of democracy where the voices of marginalized groups are not taken into account in policy making. This research uses qualitative methods to look at the phenomena that occur and collect data from library studies and interviews to produce comprehensive findings. The findings in this research reveal the problem of community organizing capacity in consolidating social movements. The threat of disorganization within the women's movement, the ability to form networks and build a sustainable agenda still has weaknesses. Strengthening social movements is important to overcome because it can prevent the decline of democracy.
Reklamasi Teluk Jakarta merupakan salah satu isu pembangunan yang kontroversial di Jakarta dalam rentang waktu 2016-2018. Perdebatan yang muncul dari ketidakadilan pembangunan ini menjadi perhatian karena menghasilkan ketimpangan yang berpengaruh terhadap akses nelayan terhadap sumber daya laut yang menjadi mata pencaharian. Gerakan kelompok nelayan menjadi perlawanan dengan mengangkat isu lingkungan dan pengaruh kelompok kepentingan ekonomi besar dalam pembuatan kebijakan publik. Tulisan ini memiliki fokus yang berbeda, yaitu dampak reklamasi terhadap kesejahteraan nelayan dan khususnya perempuan nelayan. Isu ini penting diangkat bukan hanya karena konsekuensi yang bisa dialami nelayan, tetapi juga menunjukkan masalah demokrasi di mana suara kelompok marginal tidak diperhitungkan dalam pengambilan kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam melihat fenomena yang terjadi dan pengumpulan data studi pustaka juga wawancara untuk menghasilkan temuan yang komprehensif. Temuan dalam penelitian ini mengungkapkan adanya masalah kapasitas pengorganisasian masyarakat dalam melakukan konsolidasi gerakan sosial. Ancaman disorganisasi di dalam tubuh gerakan perempuan, kemampuan dalam membentuk jaringan, dan membangun agenda berkelanjutan masih memiliki kelemahan. Penguatan gerakan sosial penting untuk diatasi karena dapat mencegah kemunduran demokrasi.
References
Amtai, Alaslan. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal. 21-77.
Beetham, David. (2005). Democracy: A Beginner’s Guide. London: Oneworld Publications. Hal. 36.
B. Mitchell, D.H. Rahmi, B. Setiawan. (2003). Resource and environmental management. Gadjah Mada University Press.
Della Porta, Donatella and Mario Diani. (2004). Social Movement, an Introduction, Blackwell Publishing, UK. Hal. 16-17.
Della Porta, Donatella. (2022). How Social Movements Can Save Democracy Democratic Innovations from Below. Polity Press. Hal. 10.
Della Porta, Donatella and Mario Diani. (2006). Social Movement, an Introduction Second Edition. Blackwell Publishing, UK. Hal. 18-22.
F. Stewart. (2008). Horizontal inequalities and conflict: Understanding group violence in multiethnic societies. Hal. 3
Koalisi Pakar Interdisiplin. (2017). Makalah Kebijakan Selamatkan Teluk Jakarta. Jakarta: Rujak Center for Urban Studies. Hal. 22-25.
Krishna Listiyandra, Zuzy Anna, dan Yayat Dhahiyat. Kontribusi Wanita Nelayan Dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Keluarga Nelayan di Muara Angke Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara. Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. 2. Hal. 89.
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
SP. Varma. (2010). Teori Politik Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo. Hal. 215-216.
S.P. Robbins. (1978). “Conflict management” and “conflict resolution” are not synonymous Terms. California Management Review. Hal. 2.
Sampono, Nono. (2013). Analisis Kebijakan Dalam Mengatasi Dampak Reklamasi Terhadap Kegiatan Perikanan Pantai di Teluk Jakarta. Hal. 73.
Sarni dan Masthuriyah. (2017). Perempuan Nelayan Dalam Cengkeraman Pembangunan Reklamasi Teluk Kendari: Pengalaman Pendampingan. Solidaritas Perempuan. Hal. 14.
Stokke, Kristian. (2017). Politics of Citizenship Indonesia. Yayasan Pustaka Obor dan PolGov Fisip UGM dan University of Oslo. Hal. 244.
Tarrow, Sidney. (2011). Power in Movement Social Movements and Contentious Politics (3rd edition). Cambridge University Pers. Hal. 9.
Website
Ahmad. (2016). Reklamasi Teluk Jakarta dan Suap Anggota DPRD. Diakses pada 16 Agustus 2023, https://www.liputan6.com/news/read/2473266/reklamasi-teluk-jakarta-dan-suap-anggota-dprd
Alfian dan Alfi. (2023). Nelayan Kecil di Muara Angke: Rakyat Paling Alot Se-Jakarta Mencari Sejahtera Bersama. ProjectMaltatuli. Diakses pada 10 Desember 2023, https://projectmultatuli.org/nelayan-kecil-di-muara-angke-rakyat-paling-alot-se-jakarta-mencari-sejahtera-bersama/
Andi Saputra. (2020). PN Jakut Bebaskan 2 Nelayan yang Tolak Reklamasi Jakarta. Detiknews. Diakses pada 10 Desember 2023, https://news.detik.com/berita/d-4884097/pn-jakut-bebaskan-2-nelayan-yang-tolak-reklamasi-jakarta
Arimbi. (2017). Data Kiara, 107.361 KK Nelayan Terusir akibat Reklamasi. Kompas. Diakses pada 10 Juli 2023, https://properti.kompas.com/read/2017/01/16/214941121/data.kiara.107.361.kk. nelayan.terusir.akibat.reklamasi
Dawson, Jane 1996: Eco-nationalism. Anti-nuclear Activism and National Identity in Russia, Lithuania, and Ukraine. Durham/London: Duke University Press
Deutsche Welle. (2021). Reklamasi Pesisir Selatan Penang Picu Polemik di Malaysia. Deutsche Welle. Diakses pada 6 Juli 2023, https://www.dw.com/id/reklamasi-pesisir-selatan-penang-picu-polemik-di-malaysia/a-56714455
Ega Melindo. (2016). Liputan “Gerakan Perempuan Tolak Reklamasi Menuntut Dihentikannya Proyek Reklamasi yang Menindas dan Memiskinkan Perempuan”. Diakses pada 15 Agustus 2023, https://www.solidaritasperempuan.org/liputan-gerakan-perempuan-tolak-reklamasi-menuntut-dihentikannya-proyek-reklamasi-yang-menindas-dan-memiskinkan-perempuan/
Fathiyah. (2018). Koalisi Anti Reklamasi Tuntut Pencabutan Izin Reklamasi Tanpa Kecuali. VOA Indonesia. Diakses pada 7 Desember 2023, https://www.voaindonesia.com/a/koalisi-anti-reklamasi-tuntut-pencabutan-izin-reklamasi-tanpa-kecuali/4592085.html
Kiara. (2019). Kiara Desak Masyarakat ASEAN Melawan Proyek Reklamasi di Asia Tenggara. Kiara. Diakses pada 10 Juli 2023, https://www.kiara.or.id/2019/09/13/kiara-desak-masyarakat-asean-melawan-proyek-reklamasi-di-asia-tenggara/
Kiara. (2017). Siaran Pers Bersama Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta. Diakses pada 1 Agustus 2023. https://www.kiara.or.id/2017/03/15/siaran-pers-bersama-koalisi-selamatkan-teluk-jakarta-2/
Kiara. (2015). Siaran Pers dan Deklarasi Bersama Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta. Diakses pada 7 Desember 2023, https://www.kiara.or.id/2015/12/02/siaran-pers-dan-deklarasi-bersama-koalisi-selamatkan-teluk-jakarta/
Liputan6. Ratusan Nelayan Tolak Reklamasi Pantai di Depan DPRD DKI. Liputan6dotcom. Diakses pada 12 Desember 2023, https://www.liputan6.com/photo/read/2423012/ratusan-nelayan-tolak-reklamasi-pantai-di-depan-dprd-dki?page=1
Gama dan Serafica. (2020). People Power dan Revolusi di Filipina 1986. Kompas. Diakses pada 6 Desember 2023, https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/02/153826269/people-power-dan-revolusi-di-filipina-1986
Mariejo and Thomson. (2023). FEATURE-Philippines fishermen balk at land reclamation projects. Reuters. Diakses pada 5 Juli 2023, https://www.reuters.com/article/philippines-environment-fishing-idUKL8N35H0GH
Randyka Wijaya. (2016). KNTI: Suap Reklamasi Teluk Jakarta Mengalir Sampai Bawah. Diakses pada 15 Agustus 2023, https://kbr.id/04-2016/knti__suap_reklamasi_teluk_jakarta_mengalir_ sampai_bawah/80082.html
Safyra Primadhyta. (2016). Gerakan Nasional Perempuan Tolak Reklamasi. CNN Indonesia. Diakses pada 12 Desember 2023, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160313150656-20-117018/gerakan-nasional-tolak-reklamasi-diserukan-kaum-perempuan
Wawancara
Wawancara dengan Susan Herawati selaku Sekretaris Jenderal dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) yang tergabung pada Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta (KSTJ). Wawancara dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2023 pada pukul 17.00 melalui Google Meet.
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-No Derivative (CC BY-NC-ND), yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal BACA dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
- Setiap terbitan Populis Jurnal Sosial dan Humaniora, baik cetak maupun elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.