WISATA KAWASAN PECINAN KOTATUA JAKARTA: SUATU TINJAUAN POTENSI PENGEMBANGAN PARIWISATA PERKOTAAN DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.47313/pjsh.v4i1.591Keywords:
kotatua, glodok, kota, cagar budaya, pariwisataAbstract
Fungsi sebuah kota tidak hanya untuk perkembangan ekonomi saja, tetapi juga kota bercerita tentang memori kolektif warganya yang masih ada dalam peninggalan masa lalunya. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan sumberdaya budaya kota untuk pariwisata. Salah satunya adalah kawasan Kotatua Jakarta terdapat kawasan pecinan, yang dikenal dengan nama Glodok. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana kawasan budaya pecinan Glodok bertransformasi menjadi sebuah destinasi wisata perkotaan di mulai dari abad ke 18 hingga kini. Kawasan ini banyak terdapat historical-site attraction atau destinasi wisata sejarah seperti pusat-pusat aktivitas sakral (klenteng/vihara, dan gereja), maupun pusat kegiatan profan (pasar, jalan/gang, dan lainnya). Oleh karena itu pengembangan ke depan harus mengacu kepada UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya bahwa pemanfaatan cagar budaya harus didasarkan pada perlindungan dan pengembangan bukan sebaliknya.Sehingga diharapkan pariwisata berbasis pelestarian (conservation-based tourism) kawasan Pecinan Glodok dapat bertahan (sustain) dengan baik tanpa ada perubahan yang tentunya merusak elemen keasliannya (authenticity) sebagai kawasan pecinan di Jakarta dan Indonesia pada umumnya.
References
Ashworth, G., & Turnbridge, J. (2000). The Tourist-Historic City: Retrospect and Prospect of Managing the Heritage City. Oxford: Elsevier Science.
Creswell, John W., (2014). Qualitative, Quantitative, and Mix-Method Approaches. California: SAGE Publication
Diessen, J.R.Van, J.Ormeling, F., & Braam, R. (2004). Grote Atlas van Nederlands Oost-Indie: Comprehensive Atlas of The Netherlands East Indies. Zierikzee: Asia Maior
Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta dan Pusat Dokumentasi Arsitektur, (2004). Pembuatan dan Informasi Bangunan Cagar Budaya Guna Menyempurnakan SK Gubernur No. 475/1993. Jakarta.
Heuken, A. (2016). Tempat-Tempat Bersejarah Di Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.
Heuken, Adolf, (2003). “Gereja-Gereja Tua di Jakarta,” dalam Gedung-Gedung Ibadat Yang Tua Di Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka (edisi kedua).
Koentjaraningrat. (2002). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lombard, D. (2005). Nusa Jawa Silang Budaya: Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pasquinelli, C., & Bellini, N. (2017). Global Contex, Policies and Practices in Urban Tourism: An Introduction. In N. Bellini, & C. Pasquinelli, Tourism in the City Toward and Integrative Agenda on Urban Tourism (p. 5). Switzerland: Springer International Publishing.
Purbakala, D. (2000). Kelenteng Kuno di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Jakarta: Direktorat Purbakala, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sulistyo, Ary, (2015). Menyoal Kembali Branding City Kota Depok Sebagai Kota Pendidikan: Sebuah Pandangan Retrospektif. Dalam https://iplbi.or.id/menyoal-kembali-branding-city-kota-depok-sebagai-kota-pendidikan-sebuah-pandangan-retrospektif/. Diakses 26 Maret 2019
Surjadi, J. (2018, June Wednesday). Nama Jalan di Batavia berdasarkan Kartu. Dalam http://dedjadoel.blogspot.com/2018/06/nama-jalan-di-batavia-berdasarkan-kartu.html. Diakses tanggal 14 Maret 2019.
Salmon, Claudine dan Denys Lombard, (2003). Klenteng-Klenteng Masyarakat Tionghoa di Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka (edisi kedua).
Tim Direktorat Purbakala, (2000). Kelenteng Kuno di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Jakarta: Direktorat Purbakala, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Thaib, H. S. (2016). Indonesia's 10 New Bali. The 3rd Joint Working Group Meeting Indonesia and France. Jakarta: Kementerian Pariwisata.
Ulfiana, A. D. (2018, Desember Tuesday). Katadata. dalam https://katadata.co.id/foto/2018/12/11/pernak-pernik-natal. Diakses tanggal 14 Maret 2019.
Vletter, M. d., Voskuil, R., & Diessen, J. v. (1997). Batavia/Djakarta/Jakarta Beeld van een metamorfose. Purmerend: Asia Maior
Wardhani, A.D., 2012. Evolusi Aktual Aktivitas Urban Tourism di Kota Bandung dan Dampaknya Terhadap Pembentukan Tempat-Tempat Rekreasi. Dalam Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, Vol 8 (4): 371—382, Desember 2012. Biro Penerbit Undip, Semarang.
Yoeti, O. A. (1996). Pariwisata Berbasis Budaya: Masalah dan Solusi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Hak publikasi atas semua materi informasi yang tercantum dalam situs jurnal ini dipegang oleh dewan redaksi/editor dengan sepengetahuan penulis. Pengelola Jurnal akan menjunjung tinggi hak moral penulis.
- Aspek legal formal terhadap akses setiap informasi dan artikel yang tercantum dalam situs jurnal ini mengacu pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-No Derivative (CC BY-NC-ND), yang berarti bahwa hanya dengan izin penulis, informasi dan artikel Jurnal BACA dapat didistribusikan ke pihak lain dengan tanpa merubah bentuk aslinya untuk tujuan non-komersial.
- Setiap terbitan Populis Jurnal Sosial dan Humaniora, baik cetak maupun elektronik, bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, penerbit atau pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh pembaca atau pengakses.