PENGGUNAAN BAHASA DI MEDIA SOSIAL DITINJAU DARI KESANTUNAN BERBAHASA
DOI:
https://doi.org/10.47313/pujangga.v8i1.1655Abstract
ABSTRAK
Bahasa sebagai alat komunikasi hendaknya harus dapat terpelihara dan dijaga dengan baik agar maksud komunikasi mudah dipahamim oleh mitra tutur atau lawan tutur, sehingga komunikasi dapat terjalin dengan baik. Penggnaan bahasa dalam media sosial ikut menjalin hubungan komunikasi antara penutur dan mitra tutur dengan mudah. Mudahnya menggunakan media sosial ini menimbulkan adanya kesantunan berbahasa yang cenderung menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan ikhwal ujaran kebencian, penghinaan, kritik, emosional , dan menyebarkan berita bohong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yang dimaksud adalah mendeskripsikan data yang diperoleh sesuai dengan ancanagn penelitian ini. Terkait dengan kualitatif, data yang digunakan diambil dari ujaran di media sosial yang terpilih dan isinya merupakan isu yang hangat dan aktual. Teori yang digunakan dalam pembahasan adalah teori kesantunan berbahasa Brown dan Levinson. Analisis dan pembahasan diperoleh bahwa banyak penggunanan bahasa di media sosial yang melakukan tindak mengancam muka negatife dan positif, yaitu menggunakan ujaran kebencian, penghinaan, kritik, emosional, pembahasan dan menyebarkan berita bohongSimpulannya adalah bahawa dalam media sosial khususnya ditinjau dari kesantunan bahgasa terdapat 1) tindak ancaman muka negarif, 2) tindak ancaman muka positif, 3) ujaran kritik , dan 4) ujaran hoax.
Kata kunci: media sosial, kesantunan berbahasa, strategi kesantunan berbahasa,
tindak ancaman muka
ABSTRACT
Language as a communication tool should be well maintained so that the purpose of communication is easily understood by the speech partner, so that communication can be established properly. The use of language in social media helps to establish communication relationships between speakers and speech partners easily. The ease of using social media can also result in language politeness which tends to decrease. The purpose of this study is to describe hate speech, insults, criticism, emotion, and spreading false news. The method used in this research is descriptive qualitative. Qualitative descriptive in question is to describe the data obtained in accordance with this research plan. Regarding qualitative, the data used is taken from the utterances on selected social media and the contents are hot and actual issues. The theory used in the discussion is Brown and Levinson's theory of politeness. The analysis and discussion found that many uses of language on social media that threaten negative and positive faces, namely using hate speech, insults, criticism, emotional, discussion and spreading false news. The conclusion is that in social media, especially in terms of politeness, there are 1) acts negative face threats, 2) positive face threats, 3) criticism, and 4) hoaxes.
Keywords: social media, language politeness, language politeness strategies,
face threats
References
DAFTAR PUSTAKA
Brown, P and Levinson S. (1987). Politeness: Some universals in language usage. Cambrtridge: Cambridge University Press.
Crystal, D. (1987). The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridge: Cambridge University Press.
Lakoff, R. (1975). Language and Woman’s Place. Harper Row: Basic Books
Leech, G. (1983). Principles of Pragmatics. London: Longman.
Ogiermann. 2009. On Apologizing in Negative–Positive Politeness Culture. Amsterdam: John Benyamin Publishing Company.
Punaji, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Rohmadi, A. (2016). Tips Produktif Ber-Sosial Media. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sasangka, S.S.T.W. (2004). Unggah Ungguh Bahasa Jawa. Jakarta: Yayasan Paramalingua.
Sudaryono. (2002). Ketaksaan dalam Komunikasi Verbal, Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sukarto, K.A. ( 2019). “Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Novel Ibuk”. Dalam Pujangga: Jurnal Bahasa dan Sastra. 5 (1), 1—8.
Syamsuddin, A.R. (1986). Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Spencer, H dan Oatey. (2000). Culturally Speaking, Culture, Communication and Politeness Theory. (Kota tempat terbit tolong tambahkan Bu) : Continuum International Publishing Group.
Thomas, Jenny. (1983). Meaning in Interaction: An Introduction to Pragmatics. London and New York: Longman.
Wardaugh, R. (2002). An Introduction to Sociolinguistics. Fourth Edition. Malden: Blackwell Publishers Ltd.
Watts, R.J. (2000). Politeness: Key Topics in Sociolinguistics. Tolong tambahkan kota temapt terbit ): Library of Congress Cataloguing in Publication Data.