SEMIOTIKA PIERCE DALAM MITOS KHASIAT AIR PANCURAN TUJUH SASTRA LISAN KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH
DOI:
https://doi.org/10.47313/pujangga.v9i2.2829Keywords:
sastra lisan, mitos, semiotika PierceAbstract
Penelitian ini mengaji sastra lisan yang ada di Dusun III Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Tujuan penelitian secara umum adalah menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur semiotika dalam sastra lisan ‘Mitos Khasiat Air Pancuran Tujuh’. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Pierce. Semiotika Pierce dibagi menjadi tiga unsur, yaitu ikon yang membahas mengenai hubungan kemiripan, indeks yang membahas hubungan sebab akibat, dan simbol yang membahas makna dari objek. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi dan transkripsi yang bersumber dari video Youtube di saluran M Hakim Bawazier berjudul “Pancuran Tujuh Baturraden” dengan narasumber Mbah Sukarjo yang merupakan juru kunci Pancuran Tujuh. Berdasarkan teori semiotika Pierce, hasil penelitian ini menunjukkan adanya unsur-unsur semiotika Pierce yang diklasifikasikan dalam tiga unsur, yaitu (1) ikon, (2) indeks, dan (3) simbol dalam mitos khasiat air Pancuran Tujuh di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hasil analisis ikon menunjukkan adanya hubungan antara tanda dengan kepercayaan Kejawen, indeks ditunjukkan oleh hubungan sebab-akibat kepeloporan seseorang terhadap masyarakat, sedangkan simbol menunjukkan adanya hubungan alamiah yang disepakati oleh masyarakat.
References
Ahmadi, A. (2015). Psikologi Sastra. Unesa University Press.
Khusna, R.F. (2023). Tradisi Lisan Grebeg Sukuh di Candi Sukuh: Kajian Semiotik. Jurnal Diwangkara, 3(1), 39–47.
Lamusu, S.A. (2020). Kearifan Lokal dalam Sastra Lisan Tuja’i pada Upacara Adat Pinangan Masyarakat Gorontalo. Litera, 19(3).
Prijanto, S. (2015). Satu Generasi, Tetapi Berbeda Visi: Persepsi Cinta Menurut Safitri dan Dika. Jurnal Pujangga, 1(2), 155–171.
Rahadianti, A. (2022). Mitos Air Pancuran Tujuh dalam Pandangan Masyarakat di Lingkungan Makam Raden Wangsa Muhammad Desa Cinunuk Kabupaten Garut. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 2(4), 483–492.
Rukajat, A. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif (Qualitative Research Approach). Deepublish Publisher.
Selatang, F. (2020). Membingkai Relasi Orang Hidup dan Mati Melalui Tradisi Lisan Upacara Teing Hang. Studi Budaya Nusantara, 4(1), 57–67.
Subandiyah, H. dkk. (2022). Semiotik dalam Sastra Lisan di Jawa Timur. Jurnal Bahasa, 7(4).
Suherdiana, D. (2008). Konsep Dasar Semiotik dalam Komunikasi Massa Menurut Charles Sanders Pierce. Jurnal Ilmu Dakwah, 14(12).
Yelly, P. (2019). Analisis Makhluk Superior (Naga) dalam Legenda Danau Kembar (Kajian Semiotika Roland Barthes; Dua Pertandaan Jadi Mitos). Jurnal Serunai Bahasa Indonesia, 16(2), 121–125.