SATU GENERASI, TETAPI BERBEDA VISI: PERSEPSI CINTA MENURUT SAFITRI DAN DIKA ONE GENERATION, BUT A DIFFERENT VISION: PERCEPTION OF LOVE ACCORDING SAFITRI AND DIKA
DOI:
https://doi.org/10.47313/pujangga.v1i2.324Abstract
ABSTRACT
Product types literary readings also increasingly spectacular. They now deliver "literature" is no longer bound by the need to obey the grip to reveal the "beauty" literal. World some resaults laden with poverty, contempt, and the impossibility of them express the voice of freedom. The article "One generation, but a different vision: Perceptions of Love According Safitri and Dika" is written with the intention to try to reconstruct the way of thinking of the leaders in addressing and and deal with various aspects of life they experience, especially about the romance that unfolds in the novel Kelir Slindet works Kedung Darma Romansha and Koala Kumal, Marmut Merah Jambu, dan Cinta Brontosaurus work Raditya Dika.In order to get a complete picture of the literary works of two writers will be disclosed meaning behind the actions of the characters, particularly in negotiating the turmoil of life. Efforts disclosure as well reconstruction their thinking in negotiating the various aspects of life that used semiotic approach. Through the paradigmatic relationship patterns, is patterns between characters relationships with other characters and patterns between characters relationship with the community is expected that work becomes clear legibility.
Keywords: reconstruction ,semiotic, paradigmatic
ABSTRAK
Produk bacaan jenis sastra sekarang semakin spektakuler. Mereka sekarang menyampaikan “sastra” tidak lagi terikat dengan keharusan untuk taat kepada pakem dengan mengungkapkan “keindahan” secara literer. Dunia jungkir balik yang sarat dengan kepapaan, kenistaan, dan kemustahilan mereka ungkapkan dengan suara kebebasan. Artikel “Satu Generasi, tetapi berbedavisi: Persepsi Cinta Menurut Safitri dan Dika” ditulis dengan maksud untuk mencoba merekonstruksi cara berpikir para tokoh dalam menyikapi dan dan menyiasati beragam aspek kehidupan yang mereka alami, khususnya tentang percintaan yang terungkap dalam novel Kelir Slindet karya Kedung Darma Romansha serta Koala Kumal, Marmut Merah Jambu, dan Cinta Brontosaurus karya Raditya Dika.Untuk dapat memperoleh gambaran utuh mengenai karya dua sastrawan itu akan diungkapan makna di balik tindakan para tokoh, khususnya dalam menyiasati gejolak kehidupan. Upaya pengungkapan sekaligus perekonstruksian cara berpikir mereka dalam menyiasati beragam aspek kehidupan itu digunakan melalui pendekatan semiotik. Melalui pola hubungan paradigmatik, yaitu pola hubungan antartokoh dengan tokoh lain dan pola hubungan antartokoh dengan masyarakat diharapkan keterbacaan karya tersebut menjadi jelas.
Kata kunci: rekonstruksi, semiotic, paradigmatik
References
Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
----------. 2009. Kebudayaan (Populer) (di Sekitar) Kita. Ciputat: Editum.
Dika, Raditya. 2014. Koala Kumal. Jakarta: Gagas Media.
----------. 2014. Marmut Merah Jambu. Jakarta: Gagas Media
----------. 2014. Cinta Brontosaurus. Jakarta: Gagas Media.
Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. Diterjemahkan oleh Ida Sundari Husen. Edisi I. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Koentjaraningrat. 1983. Mentalitas, Kebudayaan, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
Miller J. Hillis. 2011. On Literature. Yogyakarta: Jalasutra.
Nazir, Moh. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ratna, I Nyoman Kutha. 2011. Teori, Metode, dan Teknik.Cetakan 2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Romansha, Kedung Darma. 2014. Kelir Slindet. Cetakan. I. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Kompas.
Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi. Cetakan II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Teeuw, A. 2013. Sastra dan Ilmu Sastra. Cetakan IV. Jakarta: Pustaka Jaya.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 2014. Teori Kesusastraan. Cetakan V. Diterjemahkan oleh Melani Budianta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
.
Saksono Prijanto
Semarang, 28 Februari 1954
S1 IKIP Jakarta 1985 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
S2 Ilmu Susastra 1997, Fakultas Ilmu Kebudayaan, Universitas Indonesia
—sekarang bekerja di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa