MORALITAS DALAM NOVEL PARA PRIYAYI KARYA UMAR KAYAM MORALITY IN UMAR KAYAM‘S NOVEL PARA PRIYAYI
DOI:
https://doi.org/10.47313/pujangga.v3i1.329Abstract
ABSTRAK
Novel merupakan media yang dapat menjadi sarana untuk menyampaikan nilai moral kehidupan. Nilai moral dimaksudkan untuk menerangkan apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan manusia terhadap manusia lain. Dari nilai itulah muncul moralitas. Novel Para Priyayi karya Umar Kayam dapat digali dari aspek moralitasnya. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan moralitas dalam novel Para Priyayi karya Umar Kayam. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, yaitu penelitian dilakukan atas dasar fakta yang ada. Untuk mengetahui moralitas yang terkandung dalam novel Para Priyayi digunakan pendekatan sosiologi sastra, yaitu pendekatan sastra yang mengungkapkan aspek moralitas dalam karya sastra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Para Priyayi terkandung moralitas yang meliputi moralitas sebagai kepala keluarga, moralitas sebagai guru, moralitas sebagai pemangku budaya, dan moralitas sebagai seorang yang sukses. Moralitas yang dilukiskan itu merupakan nilai atau ajaran yang disampaikan oleh pengarang.
Kata Kunci: moralitas, sosiologi sastra, deskriptif, nilai
ABSTRACT
Novel is a medium that can be a means to convey the moral values of life. Moral values is intended to explain what man should and should not do to other human beings. From that values comes morality. Umar Kayam's novel Para Priyayi can be extracted from the aspect of his morality. This study aims to describe morality in Umar Kayam's novel Para Priyayi. This research includes qualitative research. The method used in this research is descriptive method, that is research conducted on the basis of existing facts. To know the morality contained in the novel Para Priyayi used the approach of literary sociology, the literary approach that expresses the aspect of morality in the literary work. The results show that in the novel Para Priyayi contained morality that includes morality as head of the family, morality as a teacher, morality as a cultural bearer, and morality as a success. The depicted morality is the value or teaching conveyed by the author.
Key Words: morality, sociology of literature, descriptive, value
References
Abrams, M.H. 1981. The Mirrow and the Lamp. London: Oxford University Press.
Bertens, Kees. 2002. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pedidikan dan Kebudayaan.
Darma, Budi. 1984. “Moral dan Sastra” Dalam Budaya Sastra. Jakarta: Rajawali Press.
Fananie, Zainuddin. 2002. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Junus, Umar. 1986. Sosiologi Sastra: Persolan Teori dan Metode. Kualalumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Kayam, Umar. 1990. Para Priyayi. Jakarta: Grafiti.
Keraf, Sonny. 1991. Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.
Nawawi, Hadawi. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Jakarta: Sinar Harapan.
Nurgiantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Poedjawijatna. 1996. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: Rineke Cipta.
Pradopo, Rachmat Djoko. 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Sardiman. 2011. Interaksi danMotivasi Bajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Solomon, Robert C. 1987. Etika Suatu Pengantar.Terjemahan. R. Andra Karo. Jakarta: Erlangga. Teeuw, A. 1983. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.
Velazquez, Manuel G. 2005. Etika Bisnis: Konsep dan Kasus. Terjemahan. Business Ethics, Concepts and Cases (2002). Ana Purwaningsih, dkk. Yogyakarta: ANDI.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusasteraan. Terjemahan Theory of Literature. Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.