KRITIK ATAS PUISI-PUISI KARYA AHMAD NURULLAH DAN NANING PRANOTO 1
DOI:
https://doi.org/10.47313/pujangga.v5i2.841Abstract
ABSTRAK
Berbicara tentang kritik sastra, secara umum, selain untuk menghakimi karya sastra, juga memiliki fungsi
untuk mengkaji dan menafsirkan nilai karya sastra baik novel, cerpen, maupun puisi. Tujuan penulisan
ini adalah untuk mendeskripsikan dan menafsirkan nilai karya sastra yakni Puisi-Puisi Langit Biru yang
mencerminkan adanya kepedulian terhadap lingkungan hidup karena pencemaran udara. Teori yang
diterapkan untuk mendeskripsikan adalah kritik pandangan ”Tiga M Krit ik Sastra Sawo Manila:
Menghibur, Mendidik, dan Mencerdaskan. Metode penulisan ini adalah deskriptif kualitatif yaitu
menafsirkan nilai-nilai puisi, menghibur, mendidik, dan mencerdaskan dalam Puisi-Puisi Langit Biru.
Hasilnya menunjukkan bahwa dalam karya sastra khususnya dalam puisi karya Ahmad Nurullah dan
Naning Pranoto terdapat makna yang mengangkat pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia
atas pencemaran udara dan lingkungan yang kurang sehat.
Kata Kunci: Kritik Sastra, Puisi, Menghibur, Mendidik, Mencerdaskan
ABSTRACT
Generally, literary criticism function for both judging literary work and interpreting novel, short story,
and poetry. This article aims at describing and interpreting ‘Puisi-Puisi langit Biru’which is reflecting the
concern for the environment due to air pollution. This article used the three M Sawo Manila: Menghibur,
Mendidik, and Mencerdaskan (Entertaining, Educating, and Developing Mind) Theory. The method
of the study employs descriptive qualitative, which is interpreting the values of poetry, those are
Menghibur, Mendidik, and Mencerdaskan (Entertaining, Educating, and Developing Mind). The result
shows that in literary works, poems written by Ahmad Nurullah and Naning Pranoto, there are meanings
that raise the importance of the environment for human life for air pollution and an unhealthy environment.
Key Words: Literary Criticism, Poetry, Entertaining, Educating, Developing Mind
References
Effendi, S. 2016. Studi, Kritik, dan Apresiasi Sastra. Tangerang: Pustaka Mandiri.
Hadi W.M., Abdul. 2010. “Sastra dan Matinya Ideologi”. Dalam Pusat: Majalah Sastra.
Edisi 3.
Hanum, Zulfa. 2016. Kritik Sastra: Sebuah Penilaian terhadap Karya Sastra.
Tangerang: Pustaka Mandiri.
Hutagalung, M.S. 1975. Kritik Atas Kritk. Jakarta: Yayasan Tulia.
Izad, Rohmatul. http://www//qureta.com/post/apa-kabar-kritik-sastr
(Diakes 5 Oktober 2019)
Pradopo, Rachmat Djoko. 2017 Teori Kritik dan Penerapannya dalam Sastra
Indonesia Modern. Yogyakarta: UGM Press. http://ugmpress.ac.id/id/product/bud
( Diakses 5 Oktober 2019).
Kasno. 1997. Sastra Indonesia dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia”. Dalam
Suara Guru.1.
Sukarto, Kasno Atmo. 2018. “Kritik Sastra dan Implementasi Pengajaran”. Pujangga:
Jurnal Bahasa dan Sastra. Volume 4. Nomor 1. Juni.
Wibowo, Wahyu. 1987. Tiga M. Lembaga Penelitian Bahasa dan Kesusastraan.
Jakarta: Fakultas Sastra, Universitas Nasional.